Perayaan alkitab secara singkat diperkenalkan dalam setiap pertemuan yang dibawa oleh Romo David. Dengan peralatan perayaan sederhana dimulai dari mimbar, dan gambar Tuhan Yesus merupakan metode dari setiap ritus perayaan suci yang disampaikan melalui bacaan yang diangkat pada pertemuan hari kamis, 28 – 6 – 2024.
Ayat dalam Yesaya dibawa dalam
setiap bacaan yang dibawa dengan pokok aggur, susu, dan gunung menjadi bawaan
dari setiap pekerjaan yang di perkenalkan dari upah yang diperoleh. Hal ini
menjadi awal dari setiap bacaan dan ayat dibawa menjadi sentuhan bagi setiap
peserta yang hadir dari pertemuan tersebut dengan baik. Bacaan dan kemudian,
dibawa dengan lagu pantekosta.
Ada juga peserta hampir dari yang
dipertanyakan senang dengan ayat ini, dengan demikian berbagai hal terkait
dengan alkitab dan kehidupan manusia yang sulit untuk mengampuni, atau
memaafkan dari setiap peserta untuk menjaid lebih baik dalam keluarga, dan
masyarakat atau sebagai umat kristiani. Pengakuan yang jujur dengan hadirnya misa
perayaan aklitab.
Mencari tujuan hidup melalui
kitab suci menjadi baik sesuai dengan harapan dan injil yang dibawa dan di bahas
dari setiap pertemuan ini. Dengan berbagai kekurangan peserta yang dihadir
maka, diketahui dengan adanya budaya Barat dalam setiap iman spritualitas
peserta untuk terus menjadi jalan hidup melalui nenek moyangnya sebagai
masyarakat asli Indonesia.
Dengan metode yang dibahas dengan adanya budaya masyarakat adat yang memiliki peserta yang hadir dengan adanya budaya masyarakat lokal akan tampak dengan kehidupan budaya sosial yang berasal dari kebiasaan masyarakat adat yang masih berhala..
Untuk menjadi tujuan hidup melalui firman Tuhan. Maka, sakit hati dalam rumah tangga dan pekerjaan untuk bisa mengampuni dalam hal ini. Karena hidup sebagai kristiani demikian terjadi. Baik dan jujur bagi peserta yang hadir. 'Kursi peserta yang digunakan untuk diduduki peserta bisa moralitas.
Smentara, hal ini ditutup dengan doa dan penyerahan alkitab dan nama babtis dengan bacaan bagi peserta yang hadir untuk bisa menjadi bagian dari kehidupan rohani dan tujuan hidupnya, kalau yang tidak bawa dibacakan namanya dan menggunakan alkitab romo David.
Hingga saat ini. Maka, akan dilanjutkan pertemuan selanjutnya di anjungan, pada
tanggal 28 – 30 Juli 2024 dengan tema ekaristi. Yang akan dihadiri oleh peserta
yang hadir dalam katakese ini.
0 comments