Yakub, Dan Tanah Perjanjian, Oleh Romo David Pertemuan Hari XI

Pertemuan yang disampaikan pada sore waktu Indonesia, di Ruang yang disediakan oleh gereja katedral Pontianak, menjelaskan berbagai hal terkait peserta yang hadir tidak begitu banyak. Sedangkan pendalaman kitab suci disampaikan oleh Romo David, dan misi pelayanan gereja di Malaysia, dokter kerajaan, Sabah - Malaysia ahli Patologi. 

Dibuka dengan lagu….

Peserta yang hadir adalah terdiri dari masyarakat umum yang berasal dari berbagai paroki, dan dengan begitu hal ini diketahui dengan adanya budaya masyarakat Tionghoa dan Romo dan prater yang bertugas.

Cerita Yakub dan tanah perjanjian, membuka pertemuan ini sebagai awal dari kehidupan dilalui dari penderitaan, kelaparan dan tragedy. Hal ini dilalui dengan adanya pesen terhadapbudaya  masyarakat yang berasal dari Pontianak secara singkat.

Anak sulung ini, memahami bahwa berbagai hal terkait masalah hidupnya, dan misi dari saudaranya ini adalah ketika hidup mereka kacau, dan menderita. Perjanjian lama dan baru dalam kitab suci menceritakan hal terkait kehidupan bagi yang sudah mengampuninya, salah satu saudara dan Yakub anak yang disayangi.

Memahami hal ini, maka kibat suci menjelaskan bahwa aspek penting dalam kehidupan yakub dan anak sulung ini menjelaskan kehidupan dan pengalaman iman serta pertobatan dengan apa yang dilakukan dengan saudaranya ini. 

Maka, jelas ketika terjadi perseteruan antara proses menuju tanah perjanjian maka hal ini tampak dari penhayatan peserta dalam setia gambaran dan cerita kehidupan sehari – hari dalam kitab suci ini, mengenai tanah perjanjian untuk dijawab peserta ini. 

Wabah penyakit seperti kelaparan terjadi di kota ini, tepatnya pertengahan perjalanan tanah perjanjian yang mendasar bagi kehidupan manusia. Maka, sejak hal ini terjadi berbagai hal terkait masalah hidup umat katolik diceritakan dengan baik dalam kitab suci ini.

Pemahaman mengenai kitab suci, dapat dibaratkan dalam kehidupan sehari – hari, apalagi tidak memiliki malu anak sulung ini dalam hidup mereka sepanjang waktu ini. Hal ini menjelaskan berbagai hal terkait kejahatan orang Mesir yaitu Islam.

Dalam setiap lingkungan masyarakat, kampus, dan moralitas hidup di masyarakat hingga saat ini, dan gereja katolik ini. Itu adalah ciri hidup mereka hingga saat ini. Maka, jelas dalam hal ini terjadi, berbagai hal terkait masalah hidup orang Dayak disini, atau pemerintahan Indonesia, dan kemiskinan bangsa Cina dan Kaum Pribumi disini.

Maka, jelas dengan apa yang disampaikan dari masalah seksualitas hidup dengan tukang ngentot hidup mereka kaum masyarakat pribumi dan Cina disini, dari kemiskinan hidup maka jelas dengan apa yang digunakan dalam setiap gambaran hidup. 

Berdasarkan orang Israel ini, maka diketahui dengan adanya kemiskinan  yang hadir dalam Katakese ini di gereja katolik Santo Yosep, kemiskinan hidup dan pederitaan. Kejahatan, tidak dapat dilapaskan dari orang mesir,  anak sulung ini, terjadi pada orangtua, dan hidupnya, orang tidak berguna. 

Dalam hidupnya sekarang ini baik dikampus, dan gereja katolik.  Biasanya untuk melepaskan diri dari penderitaan, kelaparan dan kehidupan kotor, serta kebiadaban hidup anak sulung ini,  Mesir menggambarkan mengenai Islam dalam hal ini, yang begitu jahat.  

Kebiadaban orang seperti itu adalah dengan ciri kehidupan kristiani, dan pengajaran hidup dalam mengenal Tuhan yang tidak memiliki moralitas terutama kaum pribumi ini. Itu dijelaskan kejahatan anak sulung dalam hidup yang memiliki ambisi untuk menguasai dan menghancurkan anaknya. 

Memonopoli, dan sebagainya. Itulah kejahatan hidup hingga saat ini, sehingga pertemuan dihadiri sebagai bentuk dari hidup yang gagal dan Tuhan bersama orang ingin bertobat dalam hidupnya. Pada pertemuan itu, tanah perjanjian seperti anda mengambil uang atau dompet semua dalam hal ini, rekan romo.

Kemiskinan yang disampaikan adalah ketika hidup mereka, tidak baik sebelumnya maka mengumpulkan harta dengan berpura - pura miskin kaum laki - laki disini. Tidak bekerja, berharap pada pekerjaan Istri dan keluarga dari budaya seksualitas yang lebih. 

Karakteristik orang disini, tidak punya malu. Maka cuci piring kata Romo dalam hal ini dengan kondisi keadaan yang dijelaskan oleh gereja katolik disini, Pontianak. Maka, kehidupan sehari - hari hidupnya. 

Demikian, dengan pelayanan dan dosa tetapi dengan untuk menghindari dari pekerjaan yang tidak baik untuk kesehatannya. Tionghoa Indonesia dan Pribumi yang bukan pemerintahan. Sehingga, kejahatan dan kemiskinan hidup orang Cina atau Tionghoa seperti pihak (djan) Tionghoa Hakka, di Pontianak. 

Hal ini adalah pada aspek jahat kesehatan yang dilakukan hingga saat ini, 1990an - hingga sekarang, rumah tangga dalam kehidupan sehari - hari dengan pekerjaanya saat ini, sebagai petani, dan pekerja. 

Setelah membuat dosa, merampas uang istri misalnya terjadi orang Tionghoa tidak punya malu, karena miskin dengan status sosial, dan kehidupan rohaninya. Dalam hidupnya seperti tidak membantu cuci piring dan mengurus rumah tangga . pembahasan menarik hingga katakkese ini.

0 comments

Recent Posts Widget
close