Islam Indonesia Kontemporer : Perkembangan Singkat

Bangkit semangatnya keagamaan yang muncul belakangan ini tidak muncul begitu saja, dimana serangkaian dari perjalanan panjang islamisasi di Indonesia. Dalam hal ini, Ricklefs meyakini bahwa proses penguatan karakter Islam bermula sejak 1830, setelah berakhirnya perang Jawa dengan ditangkapnya pangeran di Ponegoro.

Pada rentang masa inilah terjadi gelombang pasang kaum “putihan” yang taka da presedennya dalam sejarah. Istilah tersebut, merujuk pada kelompok santri. Istilah tersebut, dapat dipahami oleh Clifford Geertz untuk membedakannya dari Islam “priyayi” dan “abangan”. Menurut Ricklefs istilah putihan lebih popular dan lebih pasa sebaga lawan kata “abangan”, istilah tersebut muncul pada abad ke-19.

Bagi Ricklefs, sejarah kemunculan istilah itu penting untuk menyimak awal mula munculnya polarisasi dalam masyarakat Islam di Jawa dan sekaligus sebagai awal mula lahirnya kesadaran baru masyarakat santri Muslim. Pada abad ke-19 adalah masa yang sangat menentukan bagi budaya dan peradaban di Eropa. Kemudian, merupakan periode yang sangat krusial bagi sejarah dan masa depan kehidupan beragama di Indonesia.

Tetapi, jika dipahami bahwa sebelum abad ke-19, dimana kehidupan keagamaan di Indonesia lebih diwarnai dengan sistesa mistik (mystic synthesis) yang diambil dari berbagai tradisi dan khazanah budaya Indonesia pra-islam. Pengertian mengenai hal ini, merupakan bagian dari perkembangan dan peradaban Islam di Indonesia.

0 comments

Recent Posts Widget
close