Pengalaman Pengetahuan Pendidikan Formal Lokal, Indonesia, dengan Prilaku Manusianya.

Pada masa anak-anak akan sangat diketahui bahwa orang Indonesia apakah dapat dikatakan baik? hanya saja banyak yang diketahui bahwa orang Indonesia ternyata tidak begitu ramah, dan baik. Hal ini, dapat diketahui juga, apakah pengetahuan mereka sangat pintar? seperti yang dikatakan Moh. Hatta pada pemerintahan Presiden Soekarno.

Tahu tidak, siapa saja yang terlibat dalam hal ini terutama pada dunia pendidikan sebelumnya dan saat ini. Begitu banyak anak-anak yang putus sekolah, serta di intimidasi terutama anak-anak Tionghoa pada saat itu, beserta keterlibatan guru-gurunya terhadap indeks atau nilai prestasi yang mereka buat.

Proses pendidikan bangsa Indonesia begitu panjang, apalagi gurunya teruatam dalam hal ini dapat dipastikan bahwa dendam persoalan masa lalu akan terus menjadi persoalan terhadap suatu bangsa yang dinyatakan saat ini sangat dirugikan.

Ketika, hal ini dapat diketahui bahwa ternyata orang Indonesia tidak semestinya baik. Apalagi, berbagai persoalan terkait dengan orang-orang yang terlibat dalam hal ini, terutama perubahan dalam pendidikan yang mesti disadari masih menjadi tidak mungkin terjadi.

Suku yang berperan ketika itu, dapat diketahui oleh siapa pun, yang katanya ada yang merusak pembangunan seperti etnik Batak, serta Jawa yang tidak berpendidikan. Pada masa itu, sejarah memastikan bahwa Indonesia dapat mencetak banyak sumber daya manusia yang berkualitas.

Terutama dalam hal ini, jika ingin bersaing dengan Negara maju, maka kualitas pembangunan harus di perbaiki, tentunya dengan hasil pajak sendiri. Itu lebih baik. Kalau tidak salah pada masa pemerintahan kolonial, telah diajarkan bahwa berbagai persoalan pembangunan merupakan hasil pembelajaran bagi setiap manusia Indonesia untuk menyadari apa yang menjadi koreksi terhadap manusianya.

Proklamasi 17 agustus 1945, dimana Indonesia menyatakan merdeka, berdasakan perjuangan rakyatnya melawan penjajahan. Pada masa itu, pergolakan politik yang begitu sengit, tidak seperti saat ini dapat menggunakan teknologi dan majunya pengetahuan bagi masyarakat luas untuk memahami hasil potensi konflik yang ada pada masa Indonesia, karena kebodohannya sendiri.

Maka, belajar dari pengalama suatu Negara, hendaknya dipahami bahwa berbagai persoalan konflik sosial di masyarakat, itu adalah hasil dari penciptaan mereka terhadap upaya ingin menguasai, dan berkuasa. Begitu juga, dengan orang-orang yang menganggap diri mereka baik dalam setiap sisi sebagai manusia. Itulah prilaku bangsa Indonesia, terutama manusianya. Berbeda dengan Negara lain, yang memiliki budaya dan tatanan sosial yang begitu baik dan tertib.


0 comments

Recent Posts Widget
close