Pada masa pemerintahan Kolonial Belanda, dapat diketahui bahwa masyarakat kota memahami angkutan transportasi seperti Sepeda, angkutan umum serta berbagai hal terkait dengan perdagangan yang menggunakan perahu, hingga ke hulu.
Yang
diketahui bahwa pada masyarakat kota memahami adanya pertumbuhan kota dengan pohon
lebat, dengan aneka buah-buahan, serta sayur-sayuran yang ada di Pontianak
bagian Utara, sedangkan pada masyarakat kota ketika itu memang memahami
berbagai potensi kota dalam sebuah preapektif masyarakat kota, berdasarkan
arsitektur Belanda.
Dengan adanya
pertukaran budaya melalui arsitektur yang dibawa orang-olrang Eropa, Belanda
dan Jepang, memang berdampak pada mengiatnya masyarakat untuk terus menekuni
berbagai pemahaman agama, hutan, pertanian, serta bangunan yang menyerupai
berbagai keunikan masyarakat Desa.
Orang-orang
desa, yang ketika itu masyarakat adat aslinya adalah orang Daya, akan dipahami
dengan berbagai potensi yang baik terhadap dinamika kehidupan mereka di
berbagai bidang. Memahami pengetahuan serta pengelolaan sumber daya alam akan
diketahui dengan sistem pembangunan yang memang mengarah pada dinamika sosial
ekonomi masyarakat Desa.
Pembangunan
dimulai dari masyarakat Desa yang hendak memahami masyarakat urban, yang memang
memiliki potensi terhadap peran pertumbuhan ekonomi, bisnis, dan pendidikan
ketika itu penting untuk menopang berbagai pengetahuan masyarakat Desa untuk
mengenal hasil pertanian mereka, dalam kehidupan sehari-hari mereka lebih pada
kesehatan.
Jika untuk
memahami berbagai aspek kehidupan masyarakat akan mengalami berbagai potensi
yang baik terhadap hasil hutan yang memiliki peran terhadap dinamika budaya
mereka. Kehidupan desa, yang akan tampak dengan metode pertanian yang masih
tradisional yang lebih menjadi peran penting terhadap aspek kebudayaan
masyarakat saat ini.
Pada masa kolonial
Belanda, akan erat dengan kepemimpinan ketika itu yaitu pada masyarakat Desa,
dengan peran Sultan di masing-masing distrik. Jika untuk Kalimantan Barat,
memiliki sistem kerajaan yang dikenal sebagai kesultanan berdasarkan wilayah
mereka berada, seperti Kerajaan Mempawah, Kuburaya, Pontianak, dan wilayah yang
mengikuti aliran sungai di masing-masing keberadannya.
0 comments