Teroris : Kebutuhan Dan Moralitas Di Tengah Kemiskinan Spritualitas Tionghoa Indonesia

Teroris, Orang Israel telah disabdakan dalam injil keluaran bahwa jangan mencari makan di tanah, dengan begitu hidup masyarakat akan berasal dari konflik terjadi. Dalam hal ini, terjadi perbudakaan, dan pembunuhan. Ketika hal ini diperalat karena kemiskinan hidup orang Israel, pada hak kesulungannya.

Dalam injil telah dilenyapkan berbagai masalah dari kehidupan spritualitas, dan pembelajaran agama katolik, yang berasal dari keinginan manusia dalam setiap kehidupan masyarakat adat, yang tinggal disekitar kawasan hutan adat.

Berbagai hal terkait dengan moralitas ekonomi, dan etika dalam hal ini tampak dengan aspek kehidupan sosial dan masyarakat adat, berasal dari kalangan masyarakat miskin dalam hal ini pengetahuan baik dan jahat, miskin kesucian dan miskin spritualitas.

Dengan berbagai hal terkait masalah sistem politik Indonesia, perdamaian dalam setiap situs keagamaan, dan berbagai teroris terus menjadi kewaspadaan berdasarkan arah filsafat Timur. Demikian, hal ini diketahui dengan baik, bahwa kejahatan berasal dari pemikiran dalam merencanakan kejahatan, dan perbuatan dosa menjadi catatan yang baik setiap perenungan masa penantian Paskah 2024.

Perbuatan dosa berat manusia, terkadang tidak dapat diukur dari masalah hidup masalah kemiskinan dan uang yang diperolehnya, maka dengan begitu ada juga umat seperti itu ditemui dengan adanya hidup beragama katolik berdasarkan nilai - nilai agama dan bisnis.

Dosa ringan menjadi awal dari hidup sosial masyarakat pedesaan, maka dengan adanya pertobatan dan persaingan serta kelas sosial, tampak dari setiap hidup mengereja berdasarkan iman katolik, dan non dalam hidup bermasyarakat, komunitas, dan gereja katolik.

Perjalanan misi katolik, merupakan cerminan terhadap berbagai aktivitas dan kesehatan manusia, jika diketahui dengan adanya hidup masyarakat adat terutama di kawasan hutan. Konflik terjadi dikarenakan ekologis yang masuk berdasarkan ulah manusia.

Ketidaksenangan dan persaingan sosial, dan ekonomi terus menjadi awal dari sebab akibat manusia, dan berbagai hal terkait iman katolik. Ketika hal ini penting dalam melihat berbagai masalah kehidupan sosial serta spritualitas yang baik dan tidak diperkenankan telah menjadi catatan uman katolik, untuk mendengarkan imam katolik yang telah memahami ilmu agama.

Paskah tahun 2024 mengenai iman Katolik, dengan tema Hidup berdasarkan Kebenaran Persekutuan gereja – gereja Indonesia Tahun ini. Dengan adanya aspek penting dalam kehidupan sosial, persaingan dan kemiskinan terjadi.

Dengan adanya kejahatan dan perkataan baik dalam rumah tangga, dan kedok agama sebagai kepala keluarga, kemiskinan itu terjadi dengan adanya sikap, dan cara hidup dalam memanfaatkan situasi, dan perbuatan dosa selama paskah. 

Dan kegeramaan keingunan untuk membunuh, (djan Airuni), (L) hidup miskin terus dilontarkan itu adalah dosa berat hidup dalam setiap perkataan hidup sebagai orang Katolik  istilah seksualitas perbuatan dalam rumah tangga serta spritualitas rendah itu karakteristiknya untuk bertahan hidup. 

Sebagai orang Tionghoa, biasanya orang butuh pengakuan keluarga marga djan ini sementara, rencana kejahatan rumah sakit sebagai awal kejahatan hidupnya pada (sy) sempat dikatakan.  Berdasarkan dengan cara hidupnya melalui tanah dan lingkungan sosial, dan spritualitas yang rendah. 

Biasanya dapat dijumpai juga pada persekolahan santo petrus - santa Maria, terutama orang Tionghoa Indonesia, yang tinggal dan hidup miskin dengan cara hidup beragama katolik dan Protestan serta Islam berawal dari kehidupan sosial sebelumnya..

Orang Israel, dan hal ini menjelaskan kehidupan budaya, dan sosial masyarakat Tionghoa Hakka, Pontianak dengan aspek dan nilai - nilai agama katolik, dan seksualitas dan tanpa malu dari kemiskinan hidup di masyarakat adat Indonesia dihadapan Imam kristiani.

Isu - Isu pelayanan imam yang kurang berkenan, pada masyarakat jawa (orang), tidak baik dan lainnya seperti baik saja pelayanan orang Jawa ini, "eko paroki keluarga kudus "umat", terus mencela, dalam hidup mereka, dan mengatakan kurang ajar, banyak ragamnya, bicara dalam rumah tangga, seakan dan seolah orang jawa ini baik di masa lalu.

Ketidaksenangan kaum ini, terhadap gaji yang diterima imam dan Uskup Katolik, juga menjadi penbicaraan terhadap kaum awam biasa ini dalam rumah. Hal ini diketahui dengan adanya hidup kolektifitas hidup di masyarakat, adalah kebenaran dalam hal ini hanya sebagai revisi hukum, yang tidak terpandang.

Selanjutrnya, orang Tionghoa Indonesia yang berasal dari kalangan hidup Guru Mandarin, dan hidup pada injil yang miskin tidak dapat menjadi baik, terhadap pertemuan pada orang kelas sosial biasa hingga saat ini. Untuk menhindari kepolisian RI, Mereka hidup dengan kriminalitas sebagai bentuk kekerasan dalam rumah tangga, dan di masyarakat.

0 comments

Recent Posts Widget
close