Prilaku dokter dari hasil seksualitas, dan kebiadaban hidup di masyarakat adat, menjadikan mereka hidup pada senjata atas berbagai kekacauan dan kehidupan biadab hidup di Pontianak terutama masyarakat Dayak dan Tionghoa Hakka.
Hal ini menjelaskan berbagai hal terkait dengan dinamika sosial
masyarakat adat yang seringkali terjadi dengan adanya hidup masyarakat adat
Tionghoa Indonesia di sini. Terutama pada kebiadaban dan hidup beragama
kristiani dan Islam di Indonesia.
Ketika diketahui bahwa berbagai hal terkait dengan dinamika dan
kejahatan hidup masyarakat Tionghoa Hakka dari hasil seksualitas marga Bong,
maka hal ini diketahui dengan baik di Jakarta, dari hasil seksualitas dan
politik ekonomi di Pontianak.
Dosa asal dan berat menjadi awal dari hidup kaum kristiani di Pontianak, dengan berbagai hal terkait sifat dan karakteristik hidup di sini. Memeras, dalam rumah tangga terutama kaum lelaki yang hidup miskin dengan status sosial dan kelas sosial hidupnya.
Hal ini dijelaskan bahwa kedok agama dan penyingkiran seksulaitas yang dilakukan oleh kaum masyarakat adat Dayak dan Tionghoa Hakka, dari gereja katolik terjadi. Tentu, menjadi catatan terhadap kaum masyarakat adat dan kebiadaban hidup di tengah masyarakat, dan sekolah katolik yang miskin sebelumnya itu, di Kapuas Hulu. Bong dalam hal ini, tanpa diketahui bahwa berbagai
Kegiatan ekonomi dan politik miskin hidup, dikerjakan oleh marga
Lai, hidup makan orang sebagai bentuk dari kemiskinan hidup din tengah masyarakat
dan agama serta status sosial hidupnya. Ketidaksenangan kaum miskin dari
seksualitas, menyerang secara kolektif hal ini biasa terjadi dengan adanya
dinamika budaya sosial yang berasal dari kehidupan awal dan dosa berat.
Hal ini diketahui jelas bagaimana hidup pada sumber daya alam, dan
agama yang sebelumnya berasal dari kalangan masyarakat Jawa dengan kelas sosial
dan peyebaran agama katolik di Kalimantan. Hal ini menjelaskan berbagai hal terkait
konflik 1967 dan 1999, serta kedokteran terhadap peristiwa teroris kaum kelas sosial biasa, maka yang terjadi
dari setiap pembangunan ekonomi Tionghoa di Pontianak, Indonesia.
Untuk tinggal di Pontianak, kejahtan seksualitas tidak jauh
dilakukan oleh marga djan orang tidak memiliki malu sebagai anak sulung dan
miskin awal hidupnya, yang berasal dari kemiskinan hidup dan etika moral yang
rendah dalam hidup beragama.
Kejahatan itu dilakukan dengan baik, ketika berurbanisasi, marga
bong se chin dari Kapuas Hulu menuju Pontianak. Dosa berat menjadi plihan
hidupnya, karena tidak mengereja merupakan awal dari hidup di sini. Pertobatan
dilakukan ketika hidup dilakukan dalam setiap ekonomi dan kejahatan medis, dan
konsumsi oleh djan ini.
Sehingga, kebiadaban hidupnya merupakan awal dari masalah hidup
miskin sebagai masyarakat adat dan Tionghoa Indonesia. Maka, agama lebih baik
melihat bagaimana kedok agama katolik berasal dari hidup migrasi dan belas
kasih terhadap orang kaya. Itu disebut sebagai mutiara kasih dalam rumah
tangga.
0 comments