Perjamuaan kudus Tuhan, merupakan salah satu arti dari setiap momen kehidupan manusia dapat dikatakan sebagai pertobatan. Pada masa ini, era manusia yang lebih baik modern ketimbang tradisional telah menghilangkan kebaikan manusia dan filsafat hidup sebagai orang beragama.
Perayaan Paskah adalah perjamuan anak domba yang berasal dari
kehidupan sosial masyarakat hingga saat ini, penuh dengan intrik, hawa nafsu
beragama serta kehidupan yang diketahui melalui dasar hidup masyarakat yang
kotor, terutama dalam hidup bersosial dan hukum.
Hal ini, diketahui dengan baik sesuai dengan hidup masyarakat adat
yang berasal dari kalangan masyarakat setempat. Melalui gereja katolik, dapat
ditemui dengan tujuan manusia untuk bertanya, mengenai kalangan sosial, dan
mengambil masalah hidup yang bersembrangan pada pemahaman injil, seperti ingin memusnahkan manusia
seperti dari pohon – pohon serta kehidupan.
Sebagai bentuk hasil kekerasan dan konflik akan terus terjadi, maka muncul dengan adanya manusia
yang berasal dari hidup yang memiliki masalah spritualitas, seperti belum
mengenal Kristus, kebenaran dan kejahatan dapat dilalui sesuai dengan hidup
masyarakat yang berasal dari kalangan masyarakat adat hingga saat ini.
Ambisi masyarakat hingga saat ini, terutama mengenai kebenaran dan
kejahatan adalah ketika mereka enggan melakukan kejahatan, maka hidup dalam hal
ini kebenaran melalui hukum yang berasal dari hukum suatu Negara, maka
kemiskinan terjadi dengan adanya tidak ada masalah dalam hal lain di
masyarakat.
Tingkat penganguran terjadi, sesuai dengan kehidupan dan moralitas
sebagai manusia yang hendak melawan kemalasan, tetapi dalam hal ini bagi yang
belum mengenal Tuhan kristus maka ada saja dibuat berbagai kesengajaan dalam
konflikl ditempat kerja, atau menjilat atasan untuk menjadi baik dalam setiap
pekerjaannya, dan penyingkirkan yang lain, itu biasa terjadi dikalangan
masyarakat agama kristiani hingga saat ini.
Ketika hal ini, terjadi baik maka seksualitas terjadi sesuai
dengan masalah atau pemilik atau Bos yang berasal dari kalangan sosial hingga
saat ini, pembangunan ekonomi dan agama berlangsung sesuai dengan kehidupan dan
kenyamanan yang diciptakan untuk berdampak pada nilai – nilai agama, tetapi
merugikan pihak lain.
Hal seperti ini, adalam suatu kejadian yang berasal dari kalangan
sosial masyarakat adat, berasal dari pedesaan, fenomena tersebut terjadi dengan
aspek kehidupan masyarakat adat yang berasal dari dinamika sosial dan agama. Maka,
melalui peran serta dalam kehidupan dan pergantian hidup beragama kristiani.
Dengan menahan diri dan pengedalian diri merupakan salah satu hal yang menarik
untuk dibahas dalam kehidupan toleransi di Indonesia.
Realitas,
Kehidupan Beragama
Dengan memahami agama kristiani, bukan menjadi baik ketika
mengenal Tuhan. Orang yang mengenal Tuhan akan diketahui dengan baik sesuai dengan nurani dan kehidupan
sosial di masyarakat adat hingga saat ini.
Dahulu, agama telah menjelaskan bahwa ilmu kedokteran hingga saat
ini belum mengenal Tuhan sesuai dengan kehidupan budaya masyarakat adat hingga
saat ini. Maka, untuk diketahui dengan dengan masalah hidup rumah tangga, dan
dampak pada agama dan masyarakat., dalam hal ini, tidak ada kesedihan dan belas
kasih berdasarkan hukum Cinta terhadap ajaran agama kristiani sesungguhnya.
Maka, jelas diketahui dengan adanya masalah seperti itu, agama
katolik atau kristini tidak memgenal Tuhan dalam hidup sesuai karakteristik yang berasal dari
kedok agam katolik hingga saat ini. Ketika hal ini terjadi pada masalah hidup
maka penyimpangan sosial terjadi pada ajaran agama dan hidup mereka, dengan
berbuat jahat dapat ditemui disekeliling kita, seperti pengalaman orang yang
beragama itu, terjadi di KAP.
Memanfaatkan ajaran agama akan sangat baik ketika hidupnya berasal
dari lapisan masyarakat, maka jelas dengan kondisi seperti itu mereka takut
akan bertemu Tuhan dalam hidupnya. Ketika ini terjadi, dengan baik sesuai
dengan tingkah laku hidup di masyarakat hingga saat ini, itu adalah Dosa yang berasal dari hidup ingin memperoleh
kehormatan dan kekayaan.
Rumah
Tuhan Dan Keluarga Nazaret
Dalam kehidupan berumah tangga, masalah hidup yang berasal dari
kalangan sosial dibawah tingkat masalah hidup, dan kekuasaan tampak pada
dinamika sosial berasal dari keinginan hidup membuat masalah dalam rumah
tangga, seperti yang dialami di Kring dan lingkungan gereja paroki MRPD.
Budaya tidak memiliki malu terhadap manusia yang berasal dari
orang yang memungkingkan hidup seperti itu adalah ketika masyarakat adat
berasal dari ketidaktahuan dan latarbelakang hidupnya, yang tahu ingin menjadi
apa adalah suatu pengalaman hidup dikalangan Pastor, hingga terjadi pemukulan,
kekerasan dalam organisasi dan lainnya.’
Umat yang terjadi juga demikian, sehingga masalah penyimpangan
seksualitas, dan hukum alam manusia berasal dari masyarakat yang berasal dari
hidup beragama dan keinginan sosial yang terjadi. Ketika ini, terjadi dengan
baik sesuai dengan sikap dan moralitas hidup masyarakat adat di Pontianak.
Dua rupa dalam setiap ajaran agama katolik merupakan salah satu
pengantar dalam kehidupan beragama telah jelas dirasakan, bagaimana hidup
berasal dari keinginan untuk berbagi cinta kasih. Ketika hal ini terjadi dengan
baik sesuai dengan hidup akan tampak sesuai dengan aspek sosial, dan kemiskinan
hidup yang berasal dari masyarakat adat Dayak disini.
Rasa malu seperti akan ditanggapi sesuai denga hidup sosial masyarakat adat hingga keinginan
sosial, atau kata orang saat ini, adalah “Tahu diri” jika dalam hal makanan
dapat dipelajari melalui berbagai budaya Inggris atau RRT / Tiongkok.
Hal ini merupakan salah satu aspek penting dalam hidup yang begitu
keras seoerti masalah kelaparan dan kemiskinan, terkadang adalah yang berani
menjelaskan hal ini dengan baik sesuai dengan dinamika hidup saat ini, sebenarnya
adalah tata pemerintahan suatu Negara.
0 comments