Cerita
perjalanan rempah merupakan salah satu identitas masyarakat Indonesia terhadap
berbagai produksi yang dihasilkan rakyatnya terhadap suatu pemerintahan yang
dibentuk sesuai dengan klaim Belanda atas monopoli. Harga lada di Batam meroket
karena ada persaingan dari pembeli Belanda, Inggris, dan Cina.
Sedangkan
di Jepara, pos dagang Belanda di serang dan dihancurkan oleh tentara raja
Mataram. Tiga orang Belanda dengan persoalannya ketika itu, tidak dapat
menghentikan semua pembelian lada dan kemudian lebih baik memindahkan lada ke
Jayakarta.
Dengan
keberhasilannya, mengumpulkan berbagai kesepakatan saudagar lokal Cina dan
telah memaksa harga lada untuk turun50 persen ketika Inggris campur tangan.
Mereka mengimpun, dengan berbagai upaya penyerangan kapal Cina, suatu tindakan
yang diyakini Coen adalah pendahuluan untuk menyerang berbagai armada.
Itulah
kisah lada, dalam sistem perdagangan pada masa kolonial Belanda. Yang tidak
tersampikan dengan berbagai persoalan di Jayakarta dengan mengetahui berbagai
apa yang diprotes sambil meminta bantuan Inggris.
Dengan
persoalan tersebut, berbagai hal terkait dengan sistem dinamika masyarakat yeng
berangsur memindahkan kantor pusatnya ke jayakarta dan menyerang, dengan
berbagai terkait permukiman Belanda. Kubu itu merupakan pos dagang Inggris,
yang habis di bakar. Perkembangan rempah ketika itu, berupaya dalam memahami
berbagai persoalannya.
Itulah,
ketika itu mereka dianggap begitu kasat terhadap sistem pemerintahan mereka
pada masa Kolonial yang berangsur terjadi. Dengan berbagai persoalan itu,
komunikasi Dunia di putuskan. Berbagai persoalan musuh ketika itu, begitu
banyak, tetapi yang baik lebih banyak lagi.
0 comments