Mengenai kesadaran masyarakat Barat yang menjajah pola pikir bangsa yang dijajahnya, tetapi masyarakat oriental sendiri turut memberi diri untuk dijajah dan dikuasai secara ideologis dengan berlangsungnya sejarah.
Mengapa
pemikiran post-kolonial menjadi penting untuk dipelajari, tentunya post
kolonialisme menceritakan bagaimana terbetuknya sebuah prasangka terhadap suatu
kelompok dilatarbelakangi oleh rasa superioritas tertentu yang berlanjut dalam
proses sejarah lebih lama.
Dengan adanya
perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan, serta kekuataan modernisme dan
ekonomi-militer di Eropa Barat tentunya akan berlangsung dengan adanya
perkembangan (kolonialisme ) penjajahan dan rasisme.
Ketika
kebudayaan Barat sudah dianggap dirinya sebagai pusat perkembangan peradaban
manusia, maka proses kolonialisme sudah terjadi secara ideologis. Munculnya
semangat superioritas Negara-Negara imperialis yang menyebabkan eksklusi sosial
terhadap kehadiran Sang Asing (The Stranger).
Masyarakat
Barat, yang akan memahami adanya agenda sosio-politik yang mencoba untuk
menjaring, mengklasifikasi dan menguasai kehadiran kelompok yang belum
terjangkau atau belum dikenal, yang pada awalnya proses ini berupaya “memperluas
pengetahuan” diluar teritori geopolitis dan Budaya Barat, namun justru berakhir
dengan proses objektivitas terhadap kelompok Non-Barat.
Bagi
masyarakat di tanah Eropa Barat, Rasisme adalah supremasi kelompok terhadap
bangsa colonial yang diarahkan kepada kelompok kulit hitam dan orientalisme
adalah pola prasangka kepada kelompok yang berbeda dan berbudaya (non-Barat).
Dalam hal ini
dapat dipahami bahwa apabila proses absolutisasi diri sebagai yang lebih superior maka
kehadiran kelompok minoritas atau masyarakat yang dijajah akan dianggap sebagai
kelompok inferior. Karena, proses subordinasi dan eksklusi adalah konsekuensi
logis dari modernisasi di Eropa Barat.
Itulah
sebabnya banyak sekali diskursus yang berkembang dan menyatakan bahwa
kolonialisme merupakan sarana baik bagi Negara Barat untuk membantu negara colonial
untuk menuju masyarakat yang lebih beradab. Tetapi, dalam hal ini supremesi
peradaban Barat telah melakukan kekerasaan simbolik atau penjajahan ideologis
terhadap peradaban non-Barat.
0 comments