Berada di Kota Pontianak, tentunya akan menginjakan kaki pada kawasan kerajaan Mempawah. Tepatnya berada pada jalan tanjakan jembatan disekitar parit adam 21. Pengalaman yang menarik ketika berada disitu adanya, ketika berada di tempat tersebut dengan aspek kehidupan sosial budaya masyarakat Tionghoa.
Disitu dalam gg, ada kelenteng tetapi tidak menanyakan berapa lama
berdiri kelenteng itu, kawasan lahan yang masih luas, sedangkan masih ada
perkebunan sawit disitu. Parit begitu kotor, sedangkan berbagai jalan dan gg
yang masih sempit berada di kawasan tersebut.
Dengan adanya pembongkaran jembatan kemarin sabtu pagi itu. Tidak
ada perubahan terhadap kawasan pedesaan itu, yang ada pabrik – pabrik berdiri
dengan kepentingan ekonomi sosial masyarakat disana poada kelas pekerja, dan
pemilik pabrik.
Pembangunan Desa dimulai dengan aspek kehidupan sosial ekonomi,
hanya ada yang tua – tua mengupas kelapa, sedangkan pada masyarakat Tionghoa
dengan membuka listrik, dan pulsa, serta warung dengan duduk – duduk
berdasarkan kebiasaan mereka.
Hendak diketahui aktivitas masyarakat disana, nanam sayur organik dengan
polybag. Hal ini mendasari berbagai kepentingan ekonomi masyarakt disitu
terutama kawasan kesultanan. Kawasan pedesaan, yang menjelaskan pembangunan
sebuah Desa – Kota, baik itu penyebaran masyarakat, agama, dan budaya yang ada
di pada pembangunan kota hingga saat ini.
Berbagai hal terkait dengan aspek kehidupan budaya disitu menjelaskan
berbagai sistem kekerasan, konflik sosial, serta berbagai hal terkait
pengetahuan yang mereka terima. Pada masyarakat Tionghoa. Jelas ketika
berdialog akan berkata tidak berguna kepada orang berdasarkan aspek seksualitas
mereka. tetapi tidak menyadari berbagai hal terkait dengan pengetahuan, dan
sistem ekonomi mereka secara umum, Pontianak, 13 November 2021.
0 comments