Keuskupan Agung Pontianak, Tri Suci merupakan momen yang baik mengenai iman dan spritualitas yang dianggap baik sebagai iman yang berasal dari kalangan sosial untuk berdoa. Kejahatan dalam gereja katolik, terutama di Keuskupan dan paroki jelas dengan adanya ekonomi dan hukum.
Status dan kelas sosial rendah tetapi interaksi sosial dianggap sebagai kekerasan politik yang berasal dari kalangan pejabat pemerintah – birokrasi, politis baru - baru berdiri 1998 - hingga sekarang, seperti PDI P - Demokrat, kejahatan dalam rumah ibadah dan pengusaha serta satpam paroki katedral - sekitar paroki - hukum.
Hal ini dianggap berbeda dengan adanya perubahan lokal
yang dianggap sebagai kekerasan seksualitas, dan interaksi sosial, yang melibatkan orang Tionghoa - Batak - Dayak - Melayu, penjelasan yang baik turut serta kaum Jawa terutama kelas sosial biasa demikian.
Masa tri suci merupakan salah satu aspek penting dalam setiap
spritualitas sosial terhadap dampak dinamika budaya masyarakat kota pontianak,
dan keramaian yang terjadi di jalan kota. Interaksi sosial menjadi awal dari
dinamika budaya yang lepas dari masyarakat lokal atau adat.
Maka, dengan adanya perubahan sosial, dimasyarakat akan memiliki
perbedaan terhadap perubahan masyarakat adat dan Negara. Partisipasi yang baik
bagi toleransi dan umat beragama sebagai awal dari kehidupan sosial yang
berawal dari peran kepentingan masyarakat dan politisi.
Semena-mena dalam setiap perayaan besar, berbagai kepentingan
politik dan agama berawal dari dari perdebatan, perbedaan gagasan, dan
persoalan konflik sosial yang berawal dari organisasi keagamaan. Maka, dengan
berbagai pilihan terhadap perubahan masyarakat lokal, akan berasal dari
kalangan kelas sosial atas, dan pejabat.
Dengan adanya perubahan sosial yang berawal dari kalangan
spritualitas, hal ini dianggap sebagai kekerasan yang terjadi di rumah ibadah,
maka dengan adanya kebutuhan izin keamanaan dalam setiap perayaan, berbagai
kepentingan dan keluarga spritualitas yang bekerja dalam bidang rohani akan
sedikit berbeda.
Maka, berbagai hal terkait dengan ikutserta spritualitas menjadi
pandangan terhadap persaingan dalam bidang keagamaan yang berawal dari
pengetahuan, spritualitas, dan tantangan lainnya yang berawal dari kehidupan
masyarakat pluralisme di Indonesia.
Paskah tahun 2023 menjadi kesempatan terhadap berbagai iman dan
perdamaian dunia, diberbagai kalangan organisasi agama yang ada di Indonesia, kejahatan medis di lingkungan gereja katolik, dan teroris - (Islam) - serta isu kemanusiaan menjadi catatan penting dalam kepentingan
umat kristiani di dunia.

0 comments