Setelah kehidupan brandal, candu dan kemiskinan dan kekerasan menjadi dasar dari oknum atau pelaku dalam kehidupan berorganisasi, dan rumah tangga terjadi dengan motof menjual sebagai keinginan campur tangan dari orang Tionghoa di Pontianak, adalah sebagai bentuk kriminalitas.
Catatan, history dan
buah dari kehidupan kekerasan, dan konflik serta pemakai dalam aspek budaya
sebagai kemiskinan yang terjadi oleh djan. Hal ini merupakan salah satu
kejahatan seksualitas dan kesehatan dilingkungan gereja katolik di Pontianak,
dimana berasal pembentukan dari OFM. Cap 1967.
Kekerasan sebagai
bentuk dari keengganan mengeluarkan uang, sebagai bentuk biologis dari orang
Tionghoa ini, sebagai pelaku yang melakukan kekerasan. Motif kesehatan
dilakukan oleh orangtua, dan berkelompok dari hidup miskin, dan malas bekerja.
Kejahatan, baik dilakukan seperti pengeroyokan yang dilakukan tanpa malu dalam hidup atau enggan baik pada budaya lain seperti Jawa, yang memiliki sifat pemalu.
Batak lagi wilayah
miskin Tionghoa di Kab - Kab akan tampak kumuh dengan Gg. Horas merupakan
bentuk dari kemiskinan hidup yang berasal dari kalangan penyeludup dan pekerja
yang datang dari Jakarta, untuk memperoleh rezeki di Pontianak, dan ditampung
oleh para Pastor disini, bentuk dari Firman Tuhan usaha itu yang dapat di bentuk.
Gagal dari ubah nasib
dari Jakarta menuju Pontianak, apa yang dikerjakan dari pembentukan karakter,
adalah kehidupan kelas sosial kebawah yang tidak memiliki malu, merupakan
pertanda dari hidup dan cara kotor yang dilakukan oleh kalangan HKBP, baik sebagai
tenaga medis dan pengajar Katolik.
Cara kotor, dan
kehidupan seksualitas meliputi pendidikan dan salah satu hidup urbanisasi dan
migrasi ke Negara Tetangga atau Malaysia menjadi tempat para Batak - Tionghoa untuk
menampung hidup malu di Pontianak. Karakter seperti itu, tidak lebih dari
keinginan dan kebutuhan dari setiap perampasan, dan filsafat yang salah begitu juga ekonomi dari hasil Tbk.
Tionghoa di
Pontianak, berbangsa Hakka yang penting dipahami dengan segala keinginan
terjadi. pada tahun 2011 – 2022 tampak kepentingan politik di Pontianak
meningkat, dengan istilah mengubah nasih dan haluan Hidup, terutama bagi Orang
Batak ini. Ketika diketahui berbagai kebutuhan tidak terjadi dengan masyarakat
adat disini, meliputi Dayak – Jawa dan Melayu.
Sistem Politik di
Pontianak, tentunya menjadi bentuk dari kesadaran untuk mematuhi tingkat kriminalitas,
dan kekerasan yang sebelumnya dilakukan oleh Batak – Melayu di Pontianak ini,
bukti terjadi dengan sendiri tanpa malu dengan menghilangkan budaya Jawa demi
Uang, dan seksualitas yang bukan kasta atau kelas sosial, Sihombing 2011.
Gaya hidup penuh
dengan keinginan dan nafsu dari spritualitas dan kejijikan dan keburukan kaum
Batak menjelaskan dengan baik, karakter hidup di Pontianak. Hal ini ditampung
oleh sekolah – sekolah Katolik baik sebagai pengajar yang hendak diketahui dari
resistensi dari pembentukan dan history agama Protestan.
Pmbentukan partai politik berasal dari kalangan masyarakat umum, terutama dari pembentukan dan kebutuhan seperti Tbk. adalah salah satu ide yang baik terhadap aspek kepentingan politik dan ekonomi di Indonesia. Ide yang baik untuk dibentuk dari kalangan umum, bukan kalangan Priyayi atau bangsawan. Pekerjaan dan kekerasan sembako, dll menuju pada perawatan seperti Dokter meupakan salah satu bentuk yang dibedakan.
0 comments