Jepang - Panjang Umur – Tionghoa Hakka

Pontianak – Panjang umur akan dijumpai masih minim, hal ini diketahui dengan adanya persoalan masyarakat yang lekat pada kehidupan sehari – hari, dan pertanian atau kebun dalam setiap aktivitas mereka secara umum.

Jepang panjang umur begitu tinggi tingkatan yang ditawarkan pada Negara matahari tersebut bagi masyarakat disana. Indonesia, untuk panjang umur hanya bisa ditemui pada orang Tionghoa Hakka yang berasal dari kalangan menegah – dan kalangan atas dalam suatu kota.

Hal ini jarang sekali muncul ketika mereka sering bekerja tanpa menyadari kehidupan dan aktivitas sosial budaya di masyarakat, dan kesehatan dalam tubuh mereka. Hal ini diketahui dengan adanya persoalan ketahanan tubuh dan bagaimana menjaga kondisi untuk tetap baik.

Ketika hal ini diketahui dengan adanya sistem perubahan sosial pada budaya di masyarakat, maka seringkali ilmuwan Indonesia tidak mampu untuk menerapkan sistem seperti negara di jepang. Bagi agama nasrani memiliki ajaran yang tidak baik bagi persoalan panjang umur, tetapi hal ini penting pada masyarakat Jepang disana.

Pertemuan dan khotbah ketika menghadiri pemakaman bahwa khotbah di keuskupan agung Pontianak mengenai panjang umur seringkali disampaikan telah menjelaskan bagi kepala paroki yang dipahami dengan untuk tidak takut mati, dan lainnya sebagai awal dari kehidupan akhir manusia.

Pemikiran yang sedikit berbeda adalah ketika memahami berbagai aktivitas sosial yang seringkali berpas – pasan dengan ilmu pengetahuan, maka jepang memang baik dalam hal ini mengenai etos kerja, displin, dan lainnya sebagai awal dari kebangkitan masyarakat Jepang dan Tionghoa Hakka di Negara tersebut.

Pertanyaan sederhana akan muncul jika melihat orang sudah tiada, misalnya "sakit apa, dan pemakaman dimana ? ". Padahal sebentar lagi Natal, kala itu pada Pontianak, 6 November 2022.

Budaya Barat tepat sekali dalam setiap perjumpaan ketika itu, dalam hal nuansa yang berbeda dengan Tionghoa Hakka - Barat. 

 

0 comments

Recent Posts Widget
close