Pontianak - Tionghoa Hakka, sebelum mengenal Tuhan dengan agama kristiani dapat diketahui bagaimana mereka hidup pada konflik di masa lalu, dengan kasus pembunuhan kriminalisasi, dan topeng spritualitas yang membual di masyarakat secara umum.
Pola kehidupan sosial di Pontianak, dapat diketahui melalui antar
agama dan budaya, baik sebagai masyarakat Dayak - Batak – Tionghoa Hakka guna
mengakses ekonomi, dan mata pencaharian serta spritualitas yang mengakibatkan
berbagai wilayah yang adai di kota Pontianak, tanpa disadari berkedok pada
agama dan kejahatan di masa lalu.
Kelakuan mereka sebagai orang tidak memiliki pengetahuan dapat
diketahui kehidupan sehari – hari mereka, dan bagaimana mereka memperlakukan
pada budaya konsumsi, dan kewajiban mereka sebagai manusia yang memiliki
spritualitas.
Moralitas Tionghoa Hakka, akan terjadi pada kehidupan akhir hidup
mereka untuk masuk katolik karena kesalahan di masa lalu, dan ketika sudah
miskin guna bertahan hidup pada agama kristiani dalam hal ini tidak memiliki
malu sama sekali, itu adalah Orang Tionghoa Hakka di Kab. Kuburaya, dengan
melabekan diri mereka pada iman kristiani.
Orang seperti itu, ditengah hayat akhir hidup mereka pada kawasan
pedesaan, dan kota tidak mampu untuk hidup yang baik, dikehidupan mereka masa
lalu, maka berurbanisasi, dan bermigrasi untuk mendapatkan kehidupan sosial
mereka yang tidak memiliki moralitas dan pengetahuan.
Tionghoa Hakka, di Pontianak dengan lingkungan yang demikian dalam
setiap perkampungan dapat diketahui bagaimana mereka hidup pada pekerjaan dan
pendidikan yang mereka ketahui berdasarkan hasil ekonomi Pontianak yang
diterima hingga saat ini.
Kejahatan seksualitas tanpa disadari dengan adanya persoalan
konsumsi dan kepentingan ekonomi, dan politik, dan keamanan. Orang seperti itu
tidak memiliki malu pada budaya Tionghoa Hakka seperti itu, dengan kehidupan
spritualitas dan imam katolik yang membabtisnya.
Tidak memiliki malu dalam kehidupan anda, sebagai pendidik dan
menampung mereka pada institusi pendidikan di Polteq (peliteknik tonggak
equator), Gembala Baik sekolah tersebut menjelaskan kehidupan moralitas iman Kristian
umat mereka ketika juga akhir hidup, kriminalitas, dan kehidupan budaya dan
agama yang menjelaskan hal tersebut.
0 comments