Janji Tuhan pada suatu persoalan terhadap penolakan terhadap spritualitas, dan berbagai hal terkait dengan ejekan terhadap keyakinan dan seksualitas. Sehingga perkataan kotor tidak baik dalam setiap lingkungan pergaulan terjadi pada kaum muda – berkeluarga.
Hal ini menjelaskan adanya perbuatan yang ada tentang ketetapan
suatu kota yang kaya tetapi dengan miskin spritualitas. Seperti hal ini
masyarakat di Indonesia, secara khusus bagi suku – suku yang ada hingga saat
ini.
Berbagai ketetapan akan mengarah pada perbuatan sosial budaya, dan
agama hingga mencapai janji dari ketetapan Tuhan dan karakteristik kaum muda
hingga saat ini. Banyak adanya ketetapan pada suatu kebinasaan terhadap
konsumsi serta konflik yang terjadi di organsiasi, komunitas, dan gereja adalah
suatu tanda akan minimnya toleransi dan lainnya.
Tahun 2000 berbagai persoalan gereja katolik, akan mengarah pada
ketidaksopanan, kecemburuan sesame kaum, menjelaskan adanya bisnis dan ekonomi
yang berasal dari kesan pemerasan yang mesti dijauhkan dari perbedaan agama non
kristiani.
Hal ini menjelaskan adanya perubahan lokal yang mengarah pada
ketetapan ijil keselamatan yang hendak diketahui belum diyakini masyarakat suku
Dayak – Tionghoa – Jawa – Batak di hilir, salah satu catatan menarik bagi
setiap kaum yang berurbanisasi, dan belum percaya akan Tuhan, atau lebih lekat
pada budaya – mistik.
Menjelaskan adana spritualitas, penyimpangan terhadap moral dan
etika serta keyakinan pada salib yang dibawa dalam setiap perayaan ekaristi
terjadi suatu pengalaman menarik pada penanganan kaum muda di Keuskupan Agung
Pontianak.
Maka, kekerasan etnik merupakan salah satu pembelajaran yang baik
secara individual, menurut metode budaya Barat dalam mengimani injil dan
spritualitas nyata di lingkungan imam, hal ini pengalaman menarik pada usia
yang masih kanak – kanak hingga dewasa yang saya alami hingga saat ini.
Spritualitas gereja Katolik, akan memiliki perbedaan dalam setiap
pekerjaan yang dilangsungkan dalam setiap pelayanan yang ada berdasarkan
ketetapan hukum Taurat. Hal ini menjelaskan adanya konflik etnik, budaya dan
agama dalam suatu keyakinan dan sistem birokrasi yang terjadi hingga pada masa
1960an hingga saat ini.
0 comments