Katolik, Kemiskinan Iman Katolik

Timur Indonesia, kemiskinan terjadi dengan persoalan sandang, pangan dan papan serta dampak dari masyarakat perkotaan yang tinggal. Hal ini terjadi dengan adanya persoalan masyarakat terhadap tenaga kerja, serta pengetahuan pengelolahan sumber daya alam yang terabaikan.

Ketika hal ini diketahui dengan adanya moralitas dan etika ekonomi, maka diketahui masing – masing tingkat pekerjaan serta mutu dan kualitas diri mereka terhadap kehidupan budaya dan kelas sosial. 

Hal ini membuat mereka hidup penuh kepentingan politik, dan berbagai hal terkait konflik yang diciptakan oleh Orang Tionghoa - pribumi dalam lingkungan gereja katolik Pontianak. Asimilasi budaya seksualitas, guna bertahan hidup dalam suatu kota atau wilayah telah terjadi sebagai pembentukan kota.

Hal ini biasanya ketidaksenangan dan persaingan, ekonomi dan pengetahuaj yang rendah seperti itu berakibat pada moralitas dan batiniah sebagai non manusia. Disini Tionghoa Hakka, dengan karakteristik sosial budaya dan agama Katolik - non. 

Saat ini berbeda dengan adanya moralitas dan ekonomi Indonesia ketika mereka menjalankan ekonomi kota Pontianak.Urbansiasi, dan migrasi hanya sebagai bentuk dari perlawanan dan kemiskinan yang berasal dari budaya mereka terima dalam lingkungan sosial kehidupan mereka di masyarakat. 

Pada tahun 2022, kemiskinan dan penganguran telah disampaikan oleh masing – masing gereja katolik di Pontianak, sebagai bentuk dari konflik terjadi terutama di masa lalu dikarenakan adanya program urbanisasi.

Maka, ketika melihat berbagai hal terkait dinamika sosial dan budaya di masyarakat, akan memiliki kriteria terhadap tingkat kebahagian suatu kota, dan masyarakat. Tingkat kemiskinan terjadinya ketika minum suatu standar hidup tidak terpenuhi.

Dengan adanya moralitas ekonomi, memiliki dampak terhadap aspek manusia dalam memperoleh kekayaan. Dengan demikian, kata lain spritualitas dan kriminali terjadi dimana – mana, dengan adanya persaingan yang tidak sehat terjadi.

Kalangan sosial, yang memiliki kepentingan hidup berdasarkan seksualitas, akan berdampak pada pemenuhan hidup, dan kualitas akan memiliki peran serta bagaimana hidup memiliki dinamika sosial budaya dan agama yang bersamaan terjadi.

Catatan yang berasal dari setiap homily dan surat kabar memiliki dampak baik bagi pembenahan disri terhadap spritualitas dan seskualitas bagi masing – masing wilayah di Keuskupan, paroki, komunitas, dan rumah tangga yang berasal dari keinginan hasrat yang disampaikan dengan persoalan yang tidak baik terjadi bagi kaum muda.

Semakin sulit suatu kehidupan dan menjalani berbagai hal terkait dengan konflik, kemiskinan, pegangguran terjadi tentunya tidak berdampak pada perubahan apapun dalam sistem politik, dan kepentingan politik dalam menjalankan tugas. Semakin diperjelas bagaimana hal ini berlanjut ketika konflik diciptakan karena dimana manusia diciptakan.

 

0 comments

Recent Posts Widget
close