Gagasan, Pengetahuan Dan Tuhan Di Gereja Katolik di Indonesia

Pontianak, berada pada kawasan Tionghoa Hakka, Indonesia dan pribumi di sini, tentunya dengan pengetahuan dan pekerjaan yang berasal dari ekonomi di Indonesia. Untuk bisa diketahui bagaimana Tuhan dan pengetahuan akan berbeda dengan masyarakat Barat yang tinggal sebagai Negara maju dan Kaya.

Pengetahuan, dapat diketahui dari hasil konsumsi yang dibuat dalam setiap sistem pemerintahan dan kebijakan dalam suatu Negara. Ketidaksenangan terhadap aset, ekonomi, dan transportasi akan tampak dengan budaya lokal yang diterima berasal dari masyarakat yang tinggal disini.

Ketika, mereka dalam hal ini Tionghoa Indonesia, berkuasan atas ekonomi tetapi budaya malu terhadap Tuhan dan gagasan kehidupan sosial, dan pengetahuan begitu rendah. Hal ini diketahui bagaimana mereka hidup pada sistem pendidikan yang rendah di Indonesia.

Meneruskan apa yang dipunyai dalam lingkungan Keuskupan Agung di Indonesia, secara khusus Pontianak, dengan pekerjaan mereka sebagai birokrasi, petani, pedagang, pendidik dan tenaga medis  tentunya menjadi catatan terhadap kondisi kehidupan sosial mereka untuk menghambakan diri pada Indonesia, dan seksualitas.

Budaya malu Tionghoa Indonesia, dan pribumi adalah ketika mereka bekerja pada perusahaan Barat, teknologi dan transportasi yang di buat oleh bangsa asing. Hal ini menjelaskan pula politik ekonomi, serta kebuasaan dan kebinasaan mereka dalam setiap konsumsi yang mereka terima hingga saat ini di Indonesia.

Demokrasi, dan politik di Indonesia terutama di lingkungan Keuskupan Agung di Kalimantan, akan tampak dengan pekerjaan dan mata pencaharian yang mereka terima dari kekejaman di masa lalu. Maka, untuk diketahui dengan berbagai hal terkait yang mereka peroleh seperti pendidikan dan kesehatan dan biaya yang mereka dapat dalam sistem pemerintahan Gubernur, dan Presiden di Indonesia, sejak tahun 1945 – hingga saat ini.

Belanda ketika itu, tentunya memahami berbagai hal terkait hukum yang ada di Indonesia, dengan berbagai hal terkait moralitas dan etika merekja yang rendah terhadap pendidikan dan kesehatan di sini. Hidup dalam kawasan hutan dan Tionghoa Hakka, dapat diketahui migrasi dan urbanisasi dilakukan melalui ekonomi politik di Indonesia.

Tionghoa Indonesia, dalam hal ini diketahui kejam dan buas dalam ekonomi dan tidak mengenal Tuhan, apalagi kawasan bagian Utara Pontianak, dan Kota Pontianak hingga saat ini. Urbanisasi Jakarta, untuk lepas dari kemiskinan di kawasan Hutan di Kalimantan, dengan sistem seksualitas, dan kehidupan budaya tidak punya malu orang Indonesia.

Gagasan dan ide menjadi awal dari kebudayaan Barat yang ada di Indonesia, karena dalam hal ini pribumi hanya meneruskan apa yang ada di gereja katolik di Indonesia, dan menampug orang yang kepentingan politik dan ekonomi di Indonesia, pada umumnya terhadap partai politik PDI Perjuangan di masing – masing daerah, dan Orde Baru, serta Demokrat.

0 comments

Recent Posts Widget
close