Covid19, Serta Konflik Antar Elit Di Indonesia

Indonesia, prasangka dan kepentingan antara bagian-bagian masyarakat menyulitkan usaha membangun integrasi sosial dan politik. Konflik, baik antarelit maupun antara elit dengan massa, bisa dipahami sebagai cermin rendahnya fusi horison antar mereka.

Ketika, Implementasi konvensi tentang HAM ini penting, mengingat pertama, untuk mengatasi dan mengakhiri fenomena pelanggaran HAM yang dilakukan oleh penyelenggara negara (aparatur negara) terhadap masyarakat sipil di berbagai negara.

Kedua, untuk menggalang kerja sama yang bersifat multilateral demi mencegah, mengatasi dan mengakhiri fenomena pelanggaran HAM baik langsung maupun tidak langsung yang melibatkan penyelenggara negara (aparat pemerintah). (M. Afif Hasbullah, 2005: 1-3).

Maka, Duet kepresidenan ini memperoleh sambutan positif dari banyak pihak dan menjadi tumpuan harapan bagi penyelesaian berbagai persoalan yang dihadapi Indonesia sejak pertengahan 1997. Pemerintahan Abdurrahman Wahid bukan hanya tidak berhasil mengentaskan Indonesia dari krisis multidimensional, tetapi juga gagal menciptakan stabilitas sosial politik sebagaimana diharapkan.

Teoretisasi kekuasaan dan kekerasan ala Bourdieu juga ditengarai tidak berlaku manakala pihak-pihak yang terlibat berada dalam posisi setara, sehingga apa yang berlangsung bukan kekerasan simbolik, melainkan perselisihan simbolik.

Sehingga, kekerasan agama di gereja katolik di Indonesia tentunya bersifat verbal, dengan kondisi sebagai petugas misa dll. Berbagai persoalan sosial dan politik berawal dari kepentingan kecerdasan iman atau (spiritual Quetion),  Sebagai tahta singgasana kesempurnaan.

Maka, untuk memahami konflik anta relit kembali memahami potensi kecerdasan nurani (emotional Quetion) yang berasal dari Tuhan yang melengkapi penciptaan. Dengan kekuasaan yang dapat menghubungkan dinamis.

Dalam gereja katolik, penggunaan kursi roda misalnya digunakan oleh para suster – suster yang berasal dari biara. Maka, akan berbeda dengan persoalan penyandang disabilitas yang sejak lahir berasal ataupun masalah peristiwa.

Maka, gereja katolik di Indonesia telah memahami apa saja persoalan dari pengentasan dan krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997 di Jakarta, dan kerusuhan yang terjadi di Pontianak dan Ambon. Hal ini menjelaskan berbagai konflik elit politik dan massa, serta krisis ekonomi dimulai dari sandang, papan, dan pangan terjadi.

Pada tahun 2019 – 2023 Covid19 telah terjadi di Indonesia, dan hal ini terjadi pada kepemimpinan Presiden Jokowi ke 7 di Indonesia. Sedangkan dunia telah meluncurkan vaksin yang berasal dari Negara maju seperti di Amerika Serikat, dan RRT, sedangkan Eropa di bisa memberikan Vaksin itu Untuk Indonesia.

Konflik elit politik, dengan adanya pelanggaran ekonomi politik, dan agama melalui kecerdasan iman spritualitas telah dilanggar oleh sejumlah kepentingan di Gereja Katolik dan Protestan serta Islam di Indonesia, hingga memunculkan kelicikan di antara mereka.

 

0 comments

Recent Posts Widget
close