Jakarta, Kaum Muda Katolik yang terdiri dari persoalan sosial politik, dan tahbisan imam yang berasal dari wilayah sini. Kekerasan verbal dan non verbal dilakukan pada persekolahan dan kampus di Pontianak, salah satunya Widya Dharma, Polteq, dan STMIK serta UPB.
Hal ini diketahui dengan adanya politik ekonomi, dan hukum yang
dibayar dengan uang, serta satpam gereja katolik di Pontianak oleh Orang Dayak –
Tionghoa. Kriminalitas yang hidup sekitar lingkungan dan rumah tangga telah
terjadi berdasarkan ketidakpatuhan pada hukum.
Pendidikan dan tenaga medis, yang penyimpang dalam setiap
kebijakan Negara, dan daerah serta kabupaten dapat dketahui dengan adanya
proses kehidupan sosial, dan birokrasi rendah yang berasal dari partai politik
di Indonesia, meliputi Orang Masyarakat asli Dayak – Melayu dan Batak serta
Jawa (orang).
Hukum di Indonesia, diketahui dengan baik, adanya imam yang
bertugas misalnya dengan sistem pendidikan lokal, akan berbeda dengan kebiasaan
dan kebuasaan mereka hidup berdasarkan agama katolik dan non disini.
Maka, dengan adanya penyimpangan ajaran katolik, dan pengajar
disini akan tampak ketika mereka hidup dan ingin berkomunikasi jelas sekali
mereka hidup dengan seksualitas yang ada di Pontianak sebelumnya. Orang dengan
demikian, pada kawasan disini Tionghoa Indonesia akan berawal dari
kebuasaan dibangun sebelum itu 1970an .
Untuk diketahui kehidupan sosial budaya, dan agama akan tampak pada kehidupan migrasi dan urbansiasi di Indonesia. Maka, ketika hidup mereka menikmati pendidikan katolik dengan ekonomi dan budaya politik, Pontianak disini, seperti layaknya milik mereka, dan (djan) kekuasaan dan politik dan agama di Indonesia (bong), Walikota Pontianak Oleh :
| Buchary Abdurrachman | 1998 | 2003 | 13 | Salman Djiban | ||
Orang yang hidup dalam sistem rumah tangga, dan moralitas ekonomi di Indonesia seperti UKM, maka, Tionghoa pada Institusi pendidikan dalam hal ini tampak pada budaya masyarakat adat di Indonesia dalam menjelaskan ketidakjujuran, seksualitas dan kehidupan.
Sebagai orang beragama, dan keterlibatan kekerasan oleh imam Projo dan Kapusin juga
terjadi, pada dampak politik Kota Pontianak - Jakarta. Yang berawal dari kepentingan sistem seksualitas, terhadap keluarga para imam.

0 comments