Perkampungan Sosial, Silaban (Sampah) HKBP, Tionghoa Hakka Di Pontianak 1980an - 2000

Pontianak - Persekolahan Santo petrus Kehidupan para sampah (perkampungan) berbeda di masyarakat Adat suku Batak, dan hidup pada tembok agama Kristen guna bertahan hidup di Pontianak, dan Perbatasan sesuai dengan resistensi dan penyingkiran, sistem binatang yang diterapkan oleh nenek moyang sendiri di Jakarta, Orang tak berguna 1990an

Kehidupan sosial terhadap ketidakmampuan orang tua dalam membiayai pendidikan anak – anaknya, maka dapat dipahami dengan adanya moralitas dan rendahnya ekonomi - bisnis di masyarakat suku, sesuai dengan sampah di hasilkan di kota Pontianak - dramatis.

Kemiskinan, Tionghoa Hakka keyakinan Budha - Katolik Pontianak,  Lai (di Malaysia - Pontianak) - notaris. Untuk menyadari sistem ekonomi politik. Media massa yang diragukan dalam budaya masyarakat adat di Kalimantan, Indonesia Di perbatasan (kristiani), Balai Karangan, Sanggau. 

Sebagai perusak akan tampak dengan kebualan mereka hidup sebagai orang biasa, dan pekerja rendahan, buruh kasar, baik sebagai ejekan  II Petrus 3 : 3, Sihombing - Marpaung. hasil asimilasi budaya, dan seksualitas yang ingin memaksa tidak (Batak - Jawa) - Islam.

Hal ini menjadi catatan terhadap keberadaan mereka di Pontianak, terhadap pembangunan birokrasi Golkar 1960an dan PDI Perjuangan 1999an - Oevang Oeray, guna mengali lubangnya sendiri, dan perlawanan mereka terhadap ekonomi politik di Pontianak - Jakarta 1980an - kawasan Tionghoa Hokkien.

Perlindungan terhadap budaya makan orang pada masa kolonial Belanda - Dayak - Tionghoa, untuk menjadi catatan terhadap iman kristiani mereka selama urbanisasi di Pontianak, sebagai kebiadaban mereka sebagai orang lokal - di Indonesia, yang bukan siapa – siapa, orang Sihombing, Silaban – Marpaung (sampah di masyarakat, dan makan orang) - Siregar.

Pekerjaan biologis hanya tukang ngentot cocok bagi Franshuid, santo petrus,  (Dayak - Jawa - Batak - Tionghoa Hakka Indonesia) - dalam bahasa medis - bertani tidak bisa dialihkan - spritualitas MRPD paroki, merupakan pandangan awal terhadap negative para suku Tionghoa Hakka itu hidup di masyarakat Pontianak - Kabupaten Landak, di Indonesia. 

Dengan sistem pendidikan yang rendah hingga saat ini, selama berkehidupan sebagai sampah di Pontianak – Perbatasan. Hal ini menjelaskan bagaimana kontribusi mereka selama di Pontianak, yang hanya numpang hidup pada sistem ekonomi - bisnis masyarakat perkotaan di tekuni orang Tionghoa, melalui perangkat Desa dan kota. 

Yang menyatakan berbagai hal terkait moralitas dan etika orang tua mereka, baik itu sebagai pendidik, dan ibu rumah tangga, (atau preman dapur) 2007 Sutarmidji M.Hum - Walikota - 2008 Cornelis MH - Kab. Landak 1990an.

Orang yang tidak taat pada Tuhan dan kehidupan sosial, karena sebelumnya beragama Islam – Protestan (Marpaung), sebagai awal kehidupan sosial mereka - tercatat di HKBP Pontianak – Jakarta. Hal ini berdampak pada tidak adanya moralitas dan etika para suku, sesuai dengan pekerjaan yang sesuai dengan moralitas orang tua mereka bangun pada sumber daya manusia awalnya.

Jakarta, Sementara, yang numpang hidup dan kenyang di persekolahan Gembala Baik - Santo Petrus - Paulus, K. Agung, Birokrasi, dan Politik identitas, serta penggunaan teknologi dan transportasi yang hingga saat ini digunakan pada kepentingan ekonomi budaya di masa lalu. 

Catatan awal dari kehidupan pribumi terutama para suku atau Orang Batak - Protestan – Islam, sesuai dengan keburukan kehidupan sosial budaya mereka  di masyarakat Tionghoa pada pembangunan ekonomi perkotaan dan politik Batak - Dayak pada masa Orde Baru, sebagai RT 003 di Pontianak, menjadi catatan kehidupan sosial - kriminalitas disini.

Berani untuk menjalin cinta kepada cinta dalam kehidupan hasil seksualitas Tionghoa Hakka, untuk mendapatkan kekayaan, dan kemiskinan hidup mereka, baik dalam spritualitas terhadap kedudukan orang tua mereka yang rendah di masyarakat,  (Djan, saya). Tampak pada sosial budaya dan agama (kepercayaan) selama ini, Sekolah Santo Petrus. 

Kemudian, dalam hal agama dan ekonomi bisnis dikarenakan hidup miskin, dan kerja yang kualitas sumber daya manusia 2001).   Pembentukan kota Pontianak sebagai orang Tionghoa Hakka dan lokal, Indonesia – Dayak terjadi ketidaksenangan dan kriminalitas muncul di kehidupan masa lalu - kini melalui seksualitas  - Sihombing. 

Pada suatu perkampungan (memaksa tanpa memiliki moralitas dan etika dalam kedudukan orang tua di masyarakat. atau ekonomi politik terjadi pada tahun 2008 pada politik dan birokrasi 2008 ini, telah dijelaskan dengan baik.

Secara umum, telah ditemukan dalam setiap sistem politik, karena sebelumnya ketidakmampuan ekonomi atau sebaliknya, malas bekerja - atau. Seolah sekolah itu seperti milik mereka saja, di tempat djan dan Orang Batak berada. 

Dikawasan Tionghoa Hakka Pontianak. Sehingga, anak - anak didik mereka seperti itu, begitu juga pendidik mereka yang mengajar disitu, kesan sekolah swasta katolik di Keuskupan Agung Pontianak, dan Kapuas Hulu berasal.

0 comments

Recent Posts Widget
close