Pada masa modernitas, di Indonesia tepatnya dalam hal ini urbansiasi pedesaan dan perkotaan tampak dengan masyarakat adat yang berasal dari kelas sosial yang berbeda seperti masyarakat adat Tionghoa, Dayak untuk di Kalimatan secara khusus.
Cara kehidupan tradisional masih menjadi baik ketika memasak
dengan api akan disesuaikan dengan kedekatan hidup dengan sang pencipta. Hal
ini menjelaskan berbagai olahan makanan yang dibuat oleh tangan manusia adalah
satu anugrah yang dihargai dengan ilmu batin.
Akan berbeda, dengan masyarakat kota, yang memiliki teknologi,
cara hidup mewah, dan lainnya terutama masyarakat adat Tionghoa – Batak yang
seringkali belum tampak mendekatkan diri pada sang pencipta.
Hal ini menjelaskan spritualitas dengan adanya dinamika budaya
akan tampak pada aspek penting dalam masyarakat adat di Indonesia. Maka, dapat
dijelaskan adanya budaya di Indonesia, dan Tuhan dalam spritualitas yang
berasal dari kalangan sosial yang memiliki hidup berfoya – foya dan tidak taat
pada Tuhan.
Tahun 2023, ilmu kebal di pahami sebagai bagian dari spritualitas
dan identitas diri individu dan manusia, pembelajaran ilmu batin akan tampak
pada setiap pekerjaan hari – hari berasal dari tangan Tuhan yang dianugrahkan sebagai
bentuk dari disiplin ilmu dan pengetahuan.
Ilmu batin dapat diperoleh dari pemahaman dan indetitas dari
masyarakat adat Jawa, yang dipahami sebagai ilmu spritualitas kepada sang
pencipta. Tionghoa Indonesia, mengenal Tuhan dan baik dalam suatu kota dapat
dipahami dari berbagai aktivitas bisnis yang ditekuni.
Olahan yang baik, dalam makanan yang dikonsumsi adalah seperti
semprong, kerupuk, dan olahan hasil pertanian dan hutan. Maka, dalam sistem
bisnis seperti itu hanya sebagian manusia yang memahami aktifitas ilmu
kesehatan dalam tubuh manusia yang tidak membinasakan.

0 comments