Indegenous People, Hutan Kalimantan & Spritualitas Tertua

Kapuas Hulu, beragam hasil hutan dapat diperoleh oleh petani yang berasal dari umat katolik yang sudah memahami agama katolik sejak usia dini. Bisnis berupa hasil hutan sudah di penuhi di sistem perdagangan seperti pasar lokal. Hasil hutan seperti tengkawang, durian, dan madu alami yang berasal dari alam.

Ketika pada masa kemerdekaan, pembangunan Negara di Indonesia tepatnya 1960an urbansiasi terjadi di Ibukota Jakarta, untuk mendiami Pontianak. Hal ini tentunya memiliki peran serta bagi masyarakat Tionghoa Hakka disini, serta migrasi kehidupan sosial di masyarakat adat Kalimantan.

Jakarta, merupakan awal kota bisnis yang dahulunya baik terhadap masyarakat setempat terutama Tionghoa Hokkien yang mendiami Jakarta, dan masyarakat Jawa, hal ini menjadi awal dari peradaban gereja katolik berawal dari masyarakat adat di Indonesia.

Pelajari masyarakat adat di Indonesia, mengenai hukum kasih Tuhan, atau rasa bahagia adalah  tampak pada budaya masyarakat adat di Indonesia, seperti Timur Indonesia, Dayak dan Inggris yang memiliki kebudayaan yang baik terhadap kesehatan masyarakat adat di Indonesia.

Pengetahuan medis, akan terus dapat diketahui ketika hal ini penting dalam melihat berbagai kondisi masyarakat adat Tionghoa yang bermigrasi guna mendapatkan penghidupan yang layak. Dengan adanya dinamika sosial masyarakat adat yang memiliki spritualitas yang rendah tampak pada masyarakat perkotaan di Kalimantan Barat.

Perubahan hidup memang dapat disampaikan ketika mereka pahami akan kehidupan dan Tuhan sebagai jalan hidup masyarakat adat di Indonesia, sejak rentang waktu Kolonial Belanda, hingga Kemerdekaan RI. Penikmatan hidup, cinta dan cinta menjadi awal dari setiap penbentukan manusia untuk ruang keluarga adalah, yang berbeda agama seperti Islam, Budha, Konghucu, dan Hindu.

Hal ini sebagai peradaban manusia dalam memahami aspek kehidupan sosial masyarakat setempat, dalam memahami bisnis dan ekonomi serta kesehatan masyarakat, berdasarkan spritualitas hidup, baik itu disengaja atau tidak.

Maka, menjadi gambaran ketika kehidupan masyarakat adat di Indonesia, akan tampak pada kesakitan jiwa, dan spritualitas, yang memang tidak lepas dari kuasa Tuhan.

0 comments

Recent Posts Widget
close