Dayak memiliki tingkat kemiskinan, mencakup spritualitas, etika moral, kehidupan pada tahun 1945 – 1999, dan hingga sekarang ini, hal ini diketahui dengan kerja sebagai yang dihasilkan dari Pemerintah Indonesia. Moral dan etika yang rendah pada masyarakat Dayak dapat diketahui melalui pencaharian ekonomi dan rumah tangga karena agama sebelumnya di Indonesia adalah Islam.
Dari rumah yang diperoleh dari
hasil perkawinan, maka diketahui untuk memperolehnya berasal dari rumah sakit.
Maka, tercipta hasil uang dan property. Ketika, Tionghoa Indonesia miskin
disini, maka migrasi terjadi diberbagai
Negara maju. Kemiskinan Indonesia tampak dari kayanya Negara RRT naik pada
tingkat kemiskinan dan juga Korea.
Bagaimana, Dayak terhadap
perkawinan suami yang telah menikah itu meninggal, dan kemudian memperoleh
hartanya kemudian menikah lagi tidak lama kemudian, pada orang sesame suku dan
budaya hal ini diketahui dari hasil harta yang diperoleh.
Maka, hal ini diketahui dengan
baik Dayak, Kab. Sanggau dekat wilayah perbatasan seperti Malaysia, dengan
seksualitas untuk mendapatkan harta yang kemudian diam dirumah suami baru.
Maka, dari hasil budaya tidak punya malu
itu. Jelas dengan apa yang disampaikan melalui rumah tangga, dan rencana itu
pada keluarga kristiani pengalaman yang menarik, romo.
Menjadi awal dari kehidupan
masyarakat Dayak dan Tionghoa Indonesia berasal. Seringkali hal ini menjadi
konflik dalam rumah tangga dan kehidupan spritualitas dan moralitas serta
ketidakrendahan hati dari orang Dayak terjadi singnifikan.
Begitu jelas ketika hal ini, diketahui
dengan pekerjaan sebagai seksualitas atau titipan dunia yang gelap terhadap
aset yang diperoleh dari orang Tionghoa dalam menjelaskan berbagai hal terkait
ekonomi politik yang berasal dari kebuasaan dan kekejaman Dayak – Tionghoa
disini pada masa nenek moyang.
Tidak berbeda jauh pada
masyarakat Tionghoa Hakka yang diam diwilayah ini, dan hasil seksualitas dalam
mengumpulkan harta kekayaan hutan dan lainnya yang diperoleh dari hasil
pekerjaan dan warisan yang diperoleh dari kehidupan kotor, berdampak pada
kualitas rumah sakit katolik dan Negeri di Indonesia buruk.
Suatu contoh yang baik terhadap
budaya miskin bangsa Indonesia, dengan adanya dokter yang terlibat dalam aksi
tersebut pada tahun 2000, dokter itu hingga saat ini terjadi adanya kehidupan umat
kristiani, dan para imam katolik, untuk mencari uang di pelayanan gereja
katolik menjadi pengalaman rohani yang baik.
Hal ini menjelaskan berbagai hal
terkait mata pencaharian dan kehidupan yang mestinya tidak di Intervensi dari
kejahatan mereka dan konflik terjadi. Persundalan dan bagi masyarakat Dayak
dalam hal seksualitas yang kini miskin terhadap uang Karena tidak ada masuknya
uang diwilayah tersebut, Islam di Indonesia hingga teroris terjadi.
Maka, jelas dengan adanya masalah
itu menjadi penting dalam memahami konflik yang terjadi sesuai dengan standar
hidup yang cepat atau bukan siapa – siapa maka jelas hidup mereka dalam
memperoleh harta dari kebenaran setelah akhir hidup manusia.
Ketika hal ini diketahui dengan
baik, konflik disengaja dilakukan pada tahun 1998 hingga saat ini, kemiskinan
telah menjelaskan berbagai hal terkait kehidupan masyarakat adat Dayak, dari
hasil seksualitas.
Untuk pada elit politik, dan ketua
agama mengetahui hal tersebut dengan baik. Kecemburuan akan menjadi baik ketika
hidup masyarakat adat diketahui dari pengumpulan harta, dan konsumsi yang di
kerjakan dalam rumah tangga.
Konsumsi, Melamban Di Jakarta
Untuk mendapatkan seksualitas
yang murah maka, hendaknya mereka menikah dengan masyarakat Dayak dari hasil perdagangan
manusia, pemerasan dan politik orang tidak memiliki malu, sebagai awal dari
sistem pendidikan dan kesehatan, tatanan ekonomi yang dibuat dengan pemerasan
awalnya pada sistem pertanahan.
Krisis terjadi penurunan terhadap
USA, sementara berupa emas dan barang berharga pada tahun 1998an menjadi turun.
Hal ini mengundang rasa malu orangtua
mereka, sebagai kepolisian angakatan laut ketika itu terhadap kelakukan anaknya
yang enggan ingin bekerja tetapi ingin punya uang,
Maka, cara salah digunakan dengan
baik sesuai dengan aktivitas seorang pekerja swasta dan birokrasi yang miskin
atau bukan kalangan elit tradisional awalnya orang ini. Spritualitas,maka kedok agama atau teror kecil
tidak jauh dari pemerasan, kekerasan atau pemukulan menjadi baik terhadap
kepentingan untuk dalam segmen sharing.
Sangat baik, hingga saat ini pada
drama kota Pontianak, sebagai awal dari sistem pertanahan dibuat, sebagai
penyakit hidup beragama non kristiani awalnya. Pada tangan yang tidak terberkati,
tidak berbeda jauh dengan kaum kelas sosial non elit berawal, atau kebawah –
menegah yang enggan mengelolah hasil bumi tetapi senang membeli.
Untuk mendapatkan kekayaan
tentunya, Orang tidak tahu malu terjadi, ketika mereka menggunakan barang
mewah, seperti transportasi dan teknologi hasil cipta Negara maju serta
berbagai hal terkait dengan kemiskinan hidup orang Indonesia, dan menjadi kaya
ketika migrasi terjadi melalui kolektifitas tenaga medis dapat diketahui arah
misa yang dituju.
Kedok agama katolik akan terjadi
tidak pada, Bong dan family dapat diketahui dengan baik di tanah Jawa. di
Pontianak - Jakarta, termasuk tetangga berasal dari Pontianak hasil seksualitas
keluarga Bong. Dalam hal ini, menjelaskan
kejahatan rumah tangga orang Tionghoa Hakka di Pontianak, dengan keluarga
menantu atau anak – anak mereka selama ini kepada toleransi.
Kini orang Tionghoa itu tidak
memiliki malu terhadap seksualitasnya dan ekonomi politik selama hidup berumah
tangga. Maka, jelas dengan adanya kebiadaban itu, suatu lembaga Negara, dan
agama katolik akan tampak.
Pelayanan Dan Pengorbanan Imam Kristiani
Pontianak, dari kehidupan dan
kemiskinan anak muda di Keuskupan Agung telah menjelaskan berbagai hal terkait
dengan ketidakrendahan hati, kurang ajar sebenarnya bukan hanya pada imam dalam
pelayanan “pak” menurut orang ini “orang Jawa”. Itu ciri dari Dayak di pedesaan
dan kota 1990an – hingga sekarang, Maret 2023 tidak hanya terjadi di paroki
keluarga kudus, Pontianak tetapi penyingkiran terjadi.
Terjadi seksualitas dengan adanya
konflik yang menginginkan pelayanan, akan berbeda setelah program gereja
dilangsungkan dengan adanya kepentingan lainnya. dilakukan dalam rumah tangga
oleh orang non katolik di Pontianak atau imam lebih baik dalam pelayanan
sebagai orang yang taat pada Tuhan, sehingga terjadi sharing setiap komunitas
untuk bersaing dengan imam.
Muncul Istilah Pribumi maka Ketidaksenangan
kaum masyarakat berurbanisasi terjadi di Jawa – Dayak sejak tahun 1967 tentunya
berawal dari hidup miskin maka secara kolektif membangun suatu sistem politik
ekonomi, dan resistensi Non Government
Organisasi.
Dengan adanya lembaga agama
katolik yang diketahui ada pada sistem ekonomi Tionghoa, maka pendidikan dan
Kesehatan di Keuskupan Agung hingga saat ini di kerjakan oleh kaum pribumi
1990an – hingga sekarang.
Muncul dengan kata mengenai dari
ketidaksenangan, kesenjangan sosial, itu
berasal dari kalangan kelas bawah seperti petani, buruh kapal, pendidik,
pekerja, dan kalangan pemuka agama dan keraton atau pengusaha sistem politik
ekonomi terjadi baik, misalnya tidak membeli atau pembenci pedagang itu
demikian terjadi akan terjadi baik itu adalah dinamika.
Pada awalnya dalam hal ini
berbagai hal terkait masalah kehidupan sosial rumah tangga pada tahun krisis
ekonomi politik 1999 dan 2019 Covid19, djan (A) disini Tionghoa Islam
sebelumnya non, terjadi keinginan untuk
merampas uang terjadi, dengan pergaulan Tionghoa disini. Kini tampak pada
kehidupan miskin tetapi tidak bekerja melainkan sebagai petani, Pontianak.
Kebiadaban hidup di masa muda
menjadi orangtua telah menciptakan berbagai tantangan hidup dan kelakuan hidup
berumah tangga, istilah kata ”konsumsi
orang mau dimakan, tetapi punyanya sendiri sulit untuk di konsumsi”. Itu
terjadi pada kalangan laki – laki yang hendak diketahui dengan baik sesuai
dengan kepentingan ekonomi itu adalah karakteristik hidup Tionghoa Pontianak
disini.
Kaum Pribumi yang beragama
katolik, dapat diketahui pada kepentingan ekonomi pada sistem seksualitas
kepada Bong, hal ini menjelaskan ketika masalah ekonomi dan politik, pada
birokrasi dan pekerjaan orangtua terhadap tenaga medis.
Maka, terjadi kemiskinan di Kab.
Kapuas Hulu, Kab. Sintang, Kab. Sanggau, dan sekitarnya, tanpa terkecuali di
Pontianak lebih cepat untuk jual dan beli konsumsi di pasar, maka dengan kata
lain hal ini menjadi baik terhadap berbagai hal terkait kepentingan politik dan
seksualitas.
Yang dilakukan oleh partai
Solidaritas terhadap komunikasi yang dilakukan oleh menjadi dugaan terhadap
peristiwa yang terjadi dengan baik sesuai dengan kemiskinan materi,
ketidakrendahan hati, dan spritualitas. Maka, hal ini terjadi dengan adanya
sistem kepentingan partai politik dalam setiap pekerjaan pada kepentingan
seksualitas (2011 -).
0 comments