Pemukiman Sosial Ekonomi, Sistem Politik Suci Keagamaan

Setelah krisis ekonomi di Jakarta terjadi pada tahun 1999 reformasi mahasiswa terjadi dengan adanya budaya ekonomi sosial masyarakat adat. Maka, untuk diketahui dengan adanya kekejaman suatu masyarakat Jawa terjadi dengan baik.

Orang yang terlibat dalam hal ini dilingkungan Keuskupan Agung Pontianak, terjadi asimilasi seksualitas dan budaya tanpa malu oleh kaum masyarakat adat yang tinggal dikawasan hutan. Hal ini tentunya baik bagi masyarakat Tionghoa Hakka, dengan adanya budaya sosial masyarakat yang memiliki pandangan agama berbeda seperti Budha – Konghucu, dan Islam.

Setelah Pilpres 2024 terjadi dengan adanya sengketa di Mahkamah Konstitusi terjadi dengan adanya Romo yang membahas mengenai etika, dan Islam di Indonesia tidak baik dalam hal ini, maka terjadi dengan adanya perbedaan agama dan budaya sosial masyarakat adat hingga saat ini.

Kemiskinan terjadi dengan baik, berdasarkan hasil koaliasi masyarakat hukum adat yang berasal dari kalangan kelas menegah dan kebawah. Dengan demikian berbagai hal terkait dengan dinamika budaya sosial berasal dari kalangan umum, akan berbeda dengan pengetahuan yang dimiliki berdasarkan penyebaran kemiskinan diakibatkan masalah Tionghoa di pedesaan.

Masalah Tionghoa Indonesia, yaitu dengan adanya budaya tidak punya malu, kelas sosial, dan pekerjaan yang mereka punyai. Tidak berbeda jauh dengan kaum masyarakat adat seperti Dayak disini. Meraka hidup dengan mata pencaharian yang diperoleh dari kebiadaban hidup beragama dan tidak patuh pada injil.

Akibat dari hal tersebut, kaum Jawa - Dayak pada agama nasrani terjadi, maka seksualitas terjadi dengan kepentingan politik ekonomi, terhadap kemiskinan ekonomi dan budaya tradisional hidup di masyarakat adat di Kalimantan Barat, pada sistem politik lokal sebelumnya.

Jakarta, terhadap pembangunan ekonomi sosial dan kesehatan diketahui dengan adanya kebualan hidup, dan kelicikan menjadi pembahasan terhadap injil yang diketahui dari setiap pembahasan para imam. Tentunya anda sudah memahami isi dari kitab suci. Cara hidup yang menyimpang, terhadap pengetahuan baik sebagai dokter dan guru di disini telah dibahas dengan baik dalam setiap injil.

Ketidaksenangan kaum masyarakat Tionghoa Hakka (orang), dengan Tionghoa Hokkien terletak pada sistem ekonomi politik, dan spritualitas yang lebih dahulu mengalami perubahan dinamika sosial serta penyesatan agama termasuk teroris dan Islam di Indonesia gagal paham.

Kepura – puraan baik terjadi pada setiap umat katolik, dikarenakan kepentingan politik, dan ekonomi serta aset diperoleh di Pontianak, dan kejahatan politik lokal pada masa 2008 di Kalimantan Barat, melalui pendidikan dan kesehatan di Kota Pontianak. 

Kelicikan hidup, dan hasil ekonomi diperoleh dengan baik, dari setiap tragedy terjadi yang dibuat, cara sederhana dikarenakan terjadi fitnah, dan lainnya. Tetapi, etika dan moralitas dimiliki kaum Tionghoa Indonesia, pada Masyarakat adat (orang) dalam hal ini terjadi dengan adanya budaya seksualitas dan politik lokal.

 

 

0 comments

Recent Posts Widget
close