Spritualitas, Katakese TEMA : Liturgi Sabda

Pontianak, katakese yang dibawa oleh Romo David dengan tingkat keimanan untuk mengenal Tuhan Yesus, dan perbuatan jahat para peserta yang hadir dari kalangan biasa atau dengan status sosial dan kelas sosial menegah – kebawah.

Poin ini meliputi, masalah ketidakmaluan sebagai manusia yang terlahir kembali untuk hidup baru, sebagai manusia dalam berbagai tantangan hidup, kemiskinan dan pengangguran yang terjadi disetiap peserta yang hadir.

  • ·       Belajar ilmu bea atau menduakan Tuhan, serta berbagai hal terkait keluh kesah hidup bermoralitas tinggal dalam ruang lingkup gereja dan iman. Masing – masing kota, memiliki masalah hidup berdasarkan akses hidup di masa lalu, yaitu dosa asal nenek – moyang.
  • ·       Ketika dihadapkan pengampunan dosa, atau berbagai pengajaran yang dilalui bahwa pesan yang disampaikan adalah untuk keluar dari kuasa kegelapan yang berasal dari hidup tidak mengampuni dan menduakan Tuhan. Serta memperoleh uang dari
  • ·        Tidak benar, dan lainnya menjadi teguran dari Tuhan misalnya bisnis, tanpa disadari dan tidak malu terhadap keluhan ketika susah dalam komunitas katakese ini, ketika senang tidak begitu menari perhatian sekali.
  • ·       Diantara, berbagai hal terkait masalah keluh kesah berhubungan dari mulut kotor atau senang memaki menjadi menarik dalam setip injil yang mesti dipahami lebih baik untuk berdoa. Arahan ini begitu baik, ketimbang dari masalah hidup yang disampaikan. Kemudian, mengenai tampar pipi kiri dan beri pipi kanan, khotbah dibukit telah menjelaskan berbagai hal terhadap pendewasaan iman Katolik.
  • ·        Keyakinan dalam hidup menjelaskan bahwa hanya Yesus yang dapat membantu melalui mukzizat Tuhan melalui kesehatan dan Ekonomi. Hal ini seringkali menjadi awal dari setiap kepercayaan dan teologia kemakmuran, melalui kesehatan. Itu patut disyukuri dalam hidup, untuk berdoa dan bekerja melalui tangan Tuhan yang kudus bukan untuk menyingkirkan dalam mencari uang, dan bukan untuk  menghancurkan.
  • ·        Ketika hal ini, terlalu keras hati maka kelembutan hati menjadi baik dalam setiap hidup manusia dalam masalah rumah tangga, pekerjaan, keinginan yang tidak tercapai yaitu egoime, dan kebenciaan dan pengampunan dosa, sebagai dosa asal yang dibutuhkan untuk memaafkan dan saling mengasihi disetiap kehidupan awal manusia.
  • ·       Doa disampaikan melalui injil kitab suci telah baik dipahami sebagai perenungan, serta ketulusan, dan kebijaksanan dalam bertutur baik dalam melihat kegiatan yang dilaksanakan misalnya pada hari Rabu  dan Sabtu masing – masing ayat yang dipilih amat baik sebagai kehidupan non rasional terhadap sabda Tuhan. Perjalanan hidup atau filsafat yang dijelaskan dari kehidupan tersulit merupakan pedoman yang baik terhadap saya dan kita untuk mengenal Tuhan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

0 comments

Recent Posts Widget
close