Culture Pecinaan, Budaya Konsumsi Adalah Tragedi

Tahun – tahun menjelang setiap perayaan, budaya yang menyebar di Pontianak menjadi pilihan pada tamu untuk menikmati hindangan berdasarkan pertukaran budaya di Indonesia, salah satunya budaya Tionghoa Manado dan Pribumi disana.

Hal ini menjelaskan bahwa berbagai hal terkait dengan aspek penting dalam sistem ekonomi pecinaan yang ada di Pontianak begiu cepat dan tidak lamban seperti di Jakarta. Hal ini menjelaskan ketika sistem ekonomi kuliner banyak dinikmati dan konsumsi oleh masyarakat adat di Kalimantan Barat.

Jika enak makanan akan tambah, dan bahkan dibawa pulang untuk menjadi pesanan yang baik terhadap budaya makan yang telah menjadi kebiasaan sebagian orang, tanpa terkecuali para pengunjung atau tamu yang hadir.

Konsumsi makanan yang berasal dari makanan kelas atas – menegah hal ini dapat diperoleh dari kehidupan budaya sosial yang tampak sesuai dengan karakteristik masyarakat hidup yang berasal dari perkampungan Cina, Melayu, Batak dan Dayak, serta Jawa, Poliik 2024 masih dengan isu kekerasan Madura pada tahun 1998 diangkat oleh Wakil pasangan Politik, dengan hasil seksualitas menjadi bagian dari aksi damai.

Ketika hal ini menjadi baik sesuai dengan harapan dan ketekunan hidup Tionghoa migrasi dan urbanisasi di Pontianak. Makanan yang tersedia adalah salah satu peristiwa yang berasal dari kalangan kehidupan sosial masyarakat adat yang bermukim dalam perkampungan itu.

Maka, sesuai dengan kondisi rill masyarakat adat yang berasal dari tragedi, konflik serta kehidupan budaya yang sesuai dengan masalah hidup terhadap perubahan ekonomi sosial perkotaan yang ada di Pontianak.

Masalah hidup dan kondisi yang berasal dari moralitas dan budaya ketika menjadi aspek penting dalam kehidupan budaya Nasional yang berasal dari masalah hidup terkini akan berasal dari masaah hidup dan ruang konflik yang terjadi terutama pada krisis ekonomi 1998 – 1999, hingga tahun 2019 terhadap wabah virus Covid19.

Maka penyesuaian terhadap dinamika dan perubahan akan terjadi pada dampak sosial hubungan sistem ekonomi Cina dan Pribumi akan terjadi persaingan pada setiap tahunnya, sesuai dengan kebutuhan ekonomi dan politik yang mempengaruhi, terutama dampak pada kesehatan di Kalbar, meliputi kekerasan dan pangadilan dampak dari kemiskinan.

Yang dibutuhkan dalam setiap ruang kehidupan ekonomi masyarakat budaya yang beredar dari urbanisasi masyarakat adat akan terkumpul sesuai dengan moralitas dan budaya konsumsi yang berasal dari kebutuhan bukan keinginan.

Maka, biasanya makanan enak akan tampak pada setiap event yang berasal dari keinginan. Kebutuhan sehari – hari akan tampak sesuai dengan harapan masyarakat adat yang berasal dari ketekunan untuk menghasilkan produksi yang lebih baik, maka hasilnya baik sesuai dengan kebutuhan sosial masyarakat dan pasar secara umum.

Perubahan pasar yang ada di kota Pontianak di dominasi oleh berbagai kalangan Cina, tentunya bermarga Bong maka sulit  akan diketahui berbagai karakteristik dan kriminalitas kehidupan pasar yang dibuat sesuai dengan cara hidup yang kotor dimasa lalu hingga sekarang.

Ketika hal ini terjadi sesuai dinamika politik dan budaya, maka akan dilalui sesuai dengan konsumsi dan budaya masyarakat adat dipedesaan akan memiliki kualitas hidup terhadap  budaya sosial masyarakat yang berasal dari budaya yang lekat pada masyarakat adat hingga saat  ini.

Budaya tesebut adalah baik, sesuai dengan persaingan dagang terhadap makanan, dan yang pantas menikmati makanan tersebut adalah sesuai dengan kondisi masyarakat  kelas sosial  dan trauma apa yang terjadi untuk  dikonsumsi dalam kehidupan sehari – hari misalnya pada jangka waktu 1-2 bulan.

Prilaku busuk dengan istilah makanan adalah ketika hidup miskin, tidak bekerja dan tidak tahu menjadi apa serta berprilaku buruk. Maka,  satu – satunya cara adalah menjalankan misi  imam Katolik adalah karakteristik yang dibuat sesuai dengan kondisi masyarakat adat dan Tionghoa Hakka disini sejak 1967 hingga sekarang oleh para misionaris yang datang.

Tionghoa Hakka – Dayak lebih dominan pada moralitas miskin, yang berasal dari konflik kekerasan dan seksualitas di Kalimantan Barat, dengan pertumpahan darah dan upah yang rendah sering  terjadi  di pasar tradisonal yang terjadi oleh kaum pribumi. Tidak ada kaitannya dengan masalah mengenai kesehatan untuk sembuh pada keyakinan agama Kristiani.

Jawa dengan budaya sosial yang terjadi dikarenakan sibuk urusan budaya yang mencakup warisan leluhur keraton, peninggalan prasejarah dan perbatikan. Hingga saat ini sastra penting dalam suatu kehidupan kota di Yogyakarta, begitu juga kesehatan, yang perlu diketahui adalah ketika budaya sosial berasal dari seni yang tinggi begitu dibutuhkan oleh wisata budaya Internasional dengan tamu – tamu yang hadir di Indonesia sebagai kota budaya.

0 comments

Recent Posts Widget
close