Kebudayaan merupakan salah satu bagian dari kehidupan masyarakat adat terhadap berbagai hal terkait kebudayaan lokal dan pendatang. Perpaduan kebudayaan lokal akan menarik dibahas melalui aspek ekonomi di Pontianak yang berasal dari ekonomi pertanian dan perkebunan yang layak diketahui melalui pola konsumsi.
Di dalam berbagai hal
terkait kepentingan dagang, ekonomi kapitalisme yang kini menjadi perbincangan
di media massa ketika berbagai kebutuhan masyarakat melalui daya beli, dan
kebutuhan Indonesia terhadap kepentingan asing ditolak. Kota Pontianak dikenal
sebagai kora perdagangan, dari hulu dan hilir berasal dari hasil panen
masyarakat adat atau asli Dayak.
Ketika hal ini
berdampak pada kebutuhan investasi seperti sawit di negara tetangga seperti
malaysia dalam hal ini dibutuhkan minyak mentah yang diolah sebagai kebutuhan
dasar masyarakat dan Negara. Hal ini menuai kritikan oleh sebagian pengiat
lingkungan.
Dampak dari ekonomi
kapitalisme adalah ketika pengusaha semakin kaya, dan kemiskinan terjadi di
pedesaan, terutama pada kebutuhan masyarakat adat di pedesaan. Kemiskinan
terjadi ketika, tidak memiliki tanah, rumah dan lainnya dalam hal ini pelaku
usaha yang berasal dari pembisnis tidak merasa senang terhadap pekerja lainnya,
maka kebutuhan dasar tentu tidak dipenuhi, itu adalah trik ekonomi di Pontianak
terjadi demikian.
Atau tidak memiliki
kepentingan politik, seksualitas, dan sosial. Hal ini menjelaskan berbagai hal
terkait kebutuhan ekonomi dan seksualitas. Maka, urbanisasi terjadi pada
masyarakat Desa untuk mengubah nasib seperti kelas sosial, ekonomi, dan
pandangan politik yang berbeda berdasarkan tetua adat atau yang masih erat
dengan budaya.
Ketika hal ini,
menjadi penting dalam melihat berbagai konflik yang terjadi antara pedagang,
dan aparat Negara. Maka, kegeraman dan konflik diluncurkan oleh para pelaku
politik, dan kelas sosial lainnya untuk memperoleh kecamaan biasanya terjadi pada
ekonomi pasar.
Apa yang berdampak
pada hal ini, tentu kekerasan dan arogansi terjadi sehingga hukum akan tajam
kebawah ketimbang keatas. Karena dalam hal ini sikap masyarakat biasa yang
berasal dari kalangan biasa tentu memiliki dampak pada pendapatan, dan bahan
baku yang diperoleh itu yang terjadi pada perdagangan di kota Pontianak.
Salah satu aspek penting dalam memulai berbagai hal terkait kehidupan sosial, akan disalah artikan terhadap isu ekonomi yang terjadi di pangadilan Negeri di Jakarta. Kasus gula impor, salah satunya yang memperkaya pengusaha kaya terkait kebijakan yang melanggar pasal 2 Ayat (1), tentang tindak pidana korupsi.
Kalau di Pontianak, dekat sekali dengan
perbatasan di Malaysia, gula disana lebih murah ketimbang di Indonesia. Maka,
banyak yang menjual gula di masing – masing wilayah perbatasan di Kalimantan
Barat ini.
Salah satu contoh
komoditi ini, adalah ketika masalah kehidupan sosial berasal dari kebutuhan pasar
yang mendesak terhadap masalah sosial masyarakat adat dan Tionghoa Indonesia
yang terkesan berasal dari pemodal.

0 comments