Persoalan kemiskinan di Keuskupan Agung Pontianak, merupakan salah satu persoalan konflik etnik dan agama yang diciptakan dari hasil persaingan global, mata uang, dan pemerintahan di Provinsi dan kota ketika itu.
Berbagai hal terkait dengan ketidaksenangan,
terutama Tionghoa – Dayak, dan lainnya berdasarkan keinginan dan persoalan
hidup di masa lalu di kota Pontianak. Penyingkiran
politik akan tampak pada setiap budaya yang berlangsung di lingkungan KAP .
Pada tahun itu juga, berbagai aksi konflik
etnik terjadi dan krisis ekonomi - Corona Virus covid19 berdampak pada moralitas dan ekonomi umat
katolik pada seksualitas, termasuk para imam dan pastoral bertugas berdasarkan lembaran formulir atau data di Keuskupan Agung
Pontianak.
Konflik terjadi, dari hal ini akan berlangsung
pada seksualitas di masing – masing partai politik yang ciptakan oleh sejumlah
oknum, dan ketidakpercayaan dunia terhadap mereka dan gereja katolik pada iman,
dan kejujuran.
Segelintir orang dalam hal ini memiliki
moralitas dan ekonomi seketika, berdampak pada iman kristiani dan non
kristiani. Moralitas seksualitas, dan cara bicara mengenai seksualitas
berdampak pada kelas sosial pada setiap komunitas terutama kaum muda mereka, tidaksopan dalam
hal ini Januari 2023.
Maka, dari itu berbagai rencana terkait dengan
aspek kehidupan sosial budaya di masyarakat Pontianak, dengan sengaja melakukan
pengusiran yang berbeda pada tahun sebelumnya, terutama pada seksualitas, hal ini telah direncanakan seorang oknum, biasanya
non kristiani yang melakukan pekerjaan itu.
Konflik etnik dapat diketahui dilakukan secara
sengaja atau tidak dalam suatu hubungan rumah tangga dan keluarga terkait
dengan aspek kehidupan iman yang tumbuhnya sebelumnya dipedalaman Kalimantan,
terutama Kalbar.
Ketika berkuasan secara politik, pengetahuan, pendidikan dan kesehatan mengetahui institusi gereja katolik. Sedangkan Melayu dan Jawa melalui birokrasi kehidupan sosial politik di lingkungan gereja dan pemerintahan, yang buas dan kejam, imam yang bertugas selama pelayanan disini serta perbaikan tata kelola pemerintahan - pendidikan (mahal - Jakarta) dan kesehatan pada visi - misi Keuskupan Agung Pontianak 2016 - 2020.
Suatu cerita pada ekonomi Tionghoa Hakka di masa lalu, terutama di Kapuas Hulu, bahwa mengatakan kalau kerja itu adalah orang susah atau miskin, aka diketahui bagaimana kehidupan pedesaan, berbeda dengan perkotaan.
0 comments