Pada masyarakat Madura sangat erat dengan pertanian berlahan gambut, hal ini dapat ditemui di Kab. Kuburaya, Kalimantan Barat, dan juga di ikuti pertanian nenas masyarakat (Orang Tionghoa) dengan mengelola lahan gambut, untuk bisa bertani buah Nenas, dan tanaman lainnya.
Pengelolaan tanah berlahan gambut akan bisa di fungsikan untuk
menanam, jahe, pete, dan manfaat tanaman lainnya untuk sistem pertanian yang
dibuat, dengan kanal kecil yang mengairi berbagai bidang pengelolahan lahan
gambut, dengan demikian berbagai manfaat sekelilingnya seperti karet.
Sistem pengenalan lahan gambut, merupakan bagian dari manfaat dari sistem pertanian yang hendak di temui pada masyarakat secara umum. Untuk bisa diketahui bahwa, berbagai kebutuhan pengelolahan lahan gambut.
Menjadi salah satu manfaat
pertanian yang memiliki kesan baik terhadap konsumsi buah bagi kesehatan di masyarakat, (tetapi ujungnya memaki, Tionghoa djan, kekerasan dan konflik diciptakan) filosofi kemakmuran Tionghoa, dan Batak (Makan Orang).
Selain itu juga, pengelolahan lahan pertanian gambut merupakan
hasil dari manfaat tanaman yang memberikan peran baik terhadap aspek di
masyarakat dengan pengetahuan dalam pengelolahan guna, mencegah kebakaran
hutan.
Berbagai lahan pertanian nenas, dapat juga ditemui di pedesaan
Kab. Mempawah, tepatnya di Desa Anjungan melalui persimpangan menuju Kab.
Bengkayang. Pengelolahan lahan pertanian gambut, merupakan hasil dari pertanian
yang ditanam, serta tanaman yang tumbuh disekitarnya.
Manfaat tanaman buah nenas, dapat di konsumsi sebagai peningkatan
kekebalan tubuh, mengurangi resiko kanker, meringankan radang sendi, dan
mempercepat kesembuhan luka ketika operasi.
0 comments